Punya Hobi Kumpulkan Barang-Barang, Rumah Pria Ini Malah Jadi Seperti Gudang Sampah

(Business Lounge – Hobby) Memiliki hobi untuk mengumpulkan barang-barang penting untuk di koleksi memang bukan merupakan hal yang baru atau yang mengejutkan. Namun apa jadinya jika yang dikumpulkan itu adalah benda-benda yang bisa dibilang yang sebenarnya tidak berguna dan dikumpulkan dalam satu ruangan yang membuat ruangan tersebut bak gudang sumpah.

Adalah George Fowler yang merupakan pria tua berumur 72 tahun yang berasal dari Inggris ini memiliki hobi yang tidak wajar dengan membiarkan rumahnya dipenuhi barang-barang sampah yang tidak terawat yang membuat rumahnya bak seperti kapal pecah. George begitu terobsesi terhadap benda-benda di sekitarnya sehingga ia tidak sampai hati untuk membuang satu barang pun yang dimilikinya.

Karena banyaknya barang-barang yang dikumpulkan dan diletakkan sembarangan, hampir seluruh ruangan di rumah pria tua ini tidak bisa diakses. Bahkan ia hampir tidak pernah memasak sendiri karena dapurnya terlalu penuh perabotan dan barang yang sudah tidak terpakai. Bahkan setiap malah ia sampai tidur di lorong sempit yang hanya digelari kasur karena kamarnya sudah terlalu penuh. George sendiri bahkan harus mencuci baju dan memperbaiki sepeda di bak mandi karena tempat itu adalah satu-satunya ruang yang cukup leluasa di rumahnya.

Halaman rumahnya pun ternyata tidak kalah kotor dan berantakan, karena di sana tergeletak sepeda bekas, lalu kursi rusak, dan juga potongan kayu yang ditumbuhi lumut dan tertutup tanaman karena terlalu lama diletakkan di sana.

George menyebut kondisinya itu sebagai ‘penyakit akumulasi, karena terbiasa hidup dalam kekurangan selama tahun-tahun pasca-perang, dan ia bertekad untuk menyimpan semua benda. Seiring waktu yang berjalan pemikirannya berkembang menjadi perilaku kompulsif dan semakin bertambah parah ketika dihadapkan pada gaya hidup manusia modern di sekitarnya yang terbiasa dengan pola konsumsi berlebihan.

George sendiri sebenarnya bukanlah orang yang kurang mampu, namun ia justru memiliki gaya hidup layaknya orang kurang beruntung. Tahun lalu, ia dengan dibantu oleh putranya Ari Fowler sudah mencoba untuk membersihkan rumahnya dari benda-benda tidak terpakai dan menyumbangkan yang masih bisa digunakan ke tempat penampungan dan membuang sisanya. Namun dalam waktu satu tahun rumah itu sudah kotor lagi bahkan lebih sesak daripada sebelumnya. Ada-ada saja.

 

(Lingga Rizky/VMN/BL-Journalist)
Editor : Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x