(Business Lounge – Business Insight) Bandara Internasional Changi memenangkan tender untuk mengakuisisi saham di bandara Vladivostok. Sebuah konsorsium yang terdiri dari Bandara International Changi , Rusia Direct Investment Fund, dan Basic Element diumumkan sebagai pemenang tender untuk mengakuisisi saham di Bandar Udara Internasional Vladivostok.
“Tawaran konsorsium diakui sebagai yang terbaik berdasarkan pada kekuatan komponen teknis, hukum dan keuangan dalam pengajuan,” demikian dikatakan anggota konsorsium dalam siaran bersama seperti dilansir oleh Channel News Asia. “Transaksi ini akan ditutup setelah persetujuan pengaturan yang diterima.”
Dana RDIF adalah sebesar US $ 10 milyar (sekitar 126 trilun rupiah) yang diperuntukkan melakukan investasi ekuitas ke dalam perekonomian Rusia, sementara CAI merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya dari dunia operator bandara terkemuka Changi Airport Group. Basic Element adalah salah satu dari kelompok industri Rusia yang beragam. Masing-masing akan memegang bagian yang sama dalam konsorsium.
CEO RDIF Kirill Dmitriev mengatakan: “Dengan kebijakan Open Skies di tempat, bandara ini memiliki potensi untuk menjadi kunci hub Rusia dalam jaringan transportasi dan logistikdi Asia Pasifik.”
Bandara ini, terletak di Timur Jauh Rusia, dan merupakan bandara yang “strategis dan penting bagi pengembangan sistem transportasi udara di wilayah itu karena lokasi geografisnya – persimpangan dua rute udara antara Rusia Timur Jauh dan Asia Pasifik”, demikian dikatakan the release.
“Kami berharap untuk suatu kemitraan yang kuat dengan Basic Element dan RDIF untuk mengembangkan Bandara Internasional Vladivostok,” kata CEO CAI Lim Liang Song. “Vladivostok adalah ekonomi terbesar di Timur Jauh Rusia dan telah diidentifikasi untuk dikembangkan sebagai gateway strategis Rusia untuk ekonomi di Asia Pasifik. Kami melihat potensi jangka panjang investasi kami dan akan bekerja dengan semua pihak untuk mengembangkan bandara menjadi pusat penerbangan penting di kawasan. “
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana