(Business Lounge – Tech & Gadget) Maraknya kejahatan online yang berkedok arisan baru-baru ini cukup menyita perhatian masyarakat online. Seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Timur yang bernama Mega Retno Palufi diberitakan harus menanggung hutang hingga Rp 1 miliar karena arisan online yang dikelolanya bangkrut.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?
Biasanya orang-orang yang tergiur mengikuti arisan online ini ingin mendapatkan uang dengan cara gampang. Cara kerjanya cukup mudah, peserta yang ingin mengikuti arisan ini hanya tinggal mendaftar di sebuah situs tertentu dan menjadi anggota didalamnya setelah mentransfer sejumlah uang yang telah ditentukan ke nomor rekening yang sudah ditentukan oleh sistem.
Setelah seseorang mendaftar dan menjadi anggota dalam arisan online ini maka dia akan mendapatkan keuntungan dari bunga yang dijanjikan, hal ini biasanya akan diraih oleh mereka yang menjadi anggota mula-mula dari anggota-anggota baru. Namun arisan online ini biasanya tidak akan bertahan lama, setelah banyak orang yang masuk dalam arisan online ini barulah akan terjadi masalah karena investasi yang ada digunakan untuk menutupi pembayaran investasi anggota lama.
Cara termudah untuk menghindari penipuan dengan berkedok arisan online ini adalah dengan lebih berhati-hati terhadap setiap jenis penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan berkali-kali lipat. Apalagi jika investasi ini tidak jelas siapa pengelolanya dan tidak dapat memperlihatkan izin resmi dari pihak-pihak terkait seperti Bapepam-LK, Bank Indonesia dan Bappepti.
Pakailah logika Anda dengan benar, berbagai penipuan online bisa hadir dengan jenis dan nama yang berbeda, namun dengan mengenali kehadiran mereka, maka tentu Anda akan lebih waspada dan terhindar dari penipuan yang berkedok arisan online.
Lidia Wulan/VMN/BL/Analyst-Vibiz Research Center
Image : nonikhairani