Selamat dari Ebola, Dokter ini Kembali ke Liberia

(Business Lounge – News & Insight) Rick Sacra adalah salah seorang dokter Amerika yang dinyatakan tertular Ebola pada bulan Agustus tahun lalu. Sacra pun dievakuasi dari Liberia ke Nebraska Medical Center di Omaha, salah satu dari empat rumah sakit di Amerika Serikat dengan unit biocontainment. Di sana ia menerima transfusi darah dari Dr. Kent Brantly, yang sudah lebih dahulu selamat dari Ebola. Selain itu ia juga mendapatkan obat-obat eksperimental.

Setelah dinyatakan sembuh, Sacra pun memutuskan untuk kembali ke Liberia dan telah tiba di sana, di tempat ia tertular virus mematikan itu. Sacra berencana untuk menghabiskan beberapa minggu di Liberia untuk membantu rekan-rekannya. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan bekerja secara langsung merawat pasien Ebola, tetapi ia akan men-support para tim medis di sana untuk mengevaluasi pasien mana yang harus didahulukan dalam mendapatkan pertolongan dan pengobatan.

Dia menyebut negara di Afrika Barat itu sebagai “rumah kedua” nya. Ia pernah tinggal di sana sejak tahun 1995 hingga 2010 dan beberapa kali melakukan perjalanan ke sana setelah itu.

Merasakan Penderitaan Para Pasien Ebola

Ketika terjangkit ebola, Sacra sempat dirawat selama tiga hari di unit perawatan di Liberia. Sacra melukiskan bagaimana ia dapat merasakan apa yang dirasakan para pasien itu. Dirawat di rumah sakit yang sangat sederhana, tidur beralaskan kasur tipis dan bau pemutih yang sangat kuat. Karena dokter dan perawat harus mengikuti aturan medis yang ada demi keamanan mereka maka tim medis pun hanya datang untuk melihat pasien setiap tiga jam sekali, sehingga jika pasien membutuhkan sesuatu, pasien ia harus menunggu. Sacra mengatakan bahwa ia merasakan apa artinya sendirian dan kesepian.

Menunjukkan Kasih Tuhan

“Ini adalah cara yang praktis untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada orang-orang di Liberia,” demikian dikatakan Dr Sacra tentang alasannya untuk kembali ke Liberia. “Ini sangat penting, sangat penting,” demikian dikatakannya seperti dilansir oleh CNN. Kembalinya Sacra ke Liberia juga mendapatkan dukungan dari sang isteri, Debbie Sacra yang juga menambahkan, “Ini hanya bagian dari hubungan kami dan panggilan kami dari Tuhan.”

Menjadi Dokter yang Lebih Baik

Dengan pengalamannya ini, Sacra berharap dapat menjadi dokter yang lebih baik. Keberangkatannya ke Liberia kali ini pun memiliki perspektif yang berbeda. Selain itu ia pun tidak perlu kuatir untuk tertular Ebola, karena dia sekarang kebal terhadap strain penyakit yang kini masih mengamuk di Afrika Barat. Tetapi ini tidak berarti dia dapat bebas untuk memeluk atau menjabat tangan para pasien Ebola walaupun ia selalu berharap dapat melakukannya untuk memberikan penghiburan bagi banyak yang dikatakannya sebagai teman-teman di Liberia yang telah kehilangan anggota keluarga dan kolega oleh karena Ebola.

“Saya pikir pengalaman itu membuat saya lebih sensitif terhadap dari mana orang berasal dan bagaimana mereka mungkin merasakan dan mengapa mereka dapat berkecil hati,” demikian dikatakannya.

Sacra berencana untuk kembali ke jadwal bekerja regulernya yaitu, bekerja selama empat minggu di Liberia setiap tiga bulan. Ia mengatakan ia merindukan makanan – hijau kentang, mentega kelapa dan sup kacang – dan ia merindukan teman-temannya. Dia juga berharap perjalanannya mengingatkan seluruh dunia bahwa Ebola, dan banyak penyakit lainnya, masih menjadi ancaman besar di Afrika Barat.

“Kebutuhan di Liberia masih luar biasa,” katanya. “Bahkan sebelum terjangkitnya Ebola, sistem perawatan kesehatan di Liberia sangat lemah dan hampir tidak berfungsi. Saya hanya merasa bahwa Tuhan telah membuka pintu bagi saya untuk membuat perbedaan. Saya terus melakukan hal itu jika saya bisa.”

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x