(Business Lounge – Business Insight) Perusahaan jasa minyak Schlumberger, pada Kamis (15/1) mengatakan pihaknya akan memberhentikan 9.000 orang pekerja sebagai akibat jatuhnya harga minyak yang telah memaksa perusahaan-perusahaan minyak untuk memotong anggaran pengeboran. Dalam 10 tahun terakhir ini, jumlah karyawan Schlumberger memang telah menjadi dua kali lipat.
Schlumberger telah melaporkan laba kuartal keempat yang melemah tajam setelah harga minyak turun lebih dari 50% dibandingkan harga minyak pada Juni tahun lalu. Laba kuartal keempat Schlumberger sebesar US $ 302 juta (sekitar 3,6 triliun rupiah), turun 82 persen dari laba periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan pendapatan naik 6,2 persen menjadi US $ 12,6 miliar (sekitar 151 triliun rupiah). Anjloknya laba kuartal keempat disebabkan penurunan tajam harga komoditas yang berdampak sebesar (21.6 triliun rupiah) dalam setiap kali penurunan.
Biaya dan Kerugian Schlumberger
Perusahaan yang berbasis di Houston dan Paris ini pun memutuskan untuk melakukan PHK massal sebanyak 9,000 karyawan atau sekitar 7,5 persen dari seluruh tenaga kerja secara global (sekitar 120,000). Biaya yang ditimbulkan untuk PHK massal ini adalah sebesar US $ 296 juta (sekitar 3,5 triliun rupiah). Selain itu harga yang lebih rendah pun memaksa Schlumberger untuk me-write down aset seismik miliknya oleh karena langkah restrukturisasi yang terpaksa dilakukannya. Akibatnya, Schlumberger pun harus menanggung biaya sebesar US $ 590 juta (sekitar 7 triliun rupiah).
Devaluasi biaya di Venezuela juga menimbulkan kerugian sebesar US $ 472 juta (sekitar 5,6 triliun). Selain itu Schlumberger harus menanggung kerugian lainnya sebesar US $ 199 juta (sekitar 2,3triliun rupiah) oleh karena me-write down aset ladang minyak di Texas yang nilainya telah jatuh karena harga minyak yang lebih rendah.
“Dalam lingkungan yang tidak pasti ini, kami akan terus fokus pada apa yang dapat kami kendalikan,” demikain dikatakan CEO Schlumberger Paal Kibsgaard seperti dilansir oleh AFP. “Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk merestrukturisasi dan mengubah ukuran organisasi kami yang telah membawa kami untuk membukukan sejumlah biaya pada kuartal keempat.”
Selain itu jumlah rig darat yang ada di AS pun akan dikurangi sebanyak 750 rig dari sebelumnya 1.744 rig yang beroperasi, demikian dikatakan Wells Fargo & Co pada Rabu (14/1).
Menurunnya Nilai Saham
Dampak turunnya harga minyak memang pertama kali menjatuhkan harga saham perusahaan-perusahaan minyak. Bahkan sekitar 70 perusahaan minyak dunia hingga kini masih menunggu untuk mengumumkan anggaran tahunan mereka.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia