(Business Lounge – News & Insight) Sebuah kelompok yang mengklaim telah meng-hack server milik Sony Pictures kembali memberikan tututannya pada Senin (8/12) supaya studio film tersebut segera menarik film komedi produksinya yang menggambarkan adanya rencana dari pihak CIA untuk membunuh pemimpin Korea Utara, demikian seperti yang dirilis oleh AFP.
Namun atas serangan hacker ini, Korea Utara telah mengeluarkan bantahannya pada Minggu (7/12) bahwa dirinya terlibat dalam serangan maya yang sangat berani pada Sony Pictures. Namun Korea Utara mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh hacker itu sebagai sebuah “perbuatan yang benar” disbebakan kemarahan dari mereka yang memberikan rasa empathy kepada Korea Utara.
Dalam pesan baru yang dikirimkan pada hari Senin (8/12) seperti dikutip oleh Wall Street Journal, kelompok yang menamakan dirinya GOP (Guardians of Peace) atau Penjaga Perdamaian, mengatakan, “Kami telah memberikan permintaan yang jelas untuk tim manajemen Sony. Namun, mereka menolak untuk menerima. “
Dalam pesan yang jelas bukan diberikan oleh mereka yang fasih berbahasa Inggris juga dikatakan, “Tampaknya Anda pikir semuanya akan baik-baik, jika Anda bertemu dengan seorang penyerang, sementara tidak ada reaksi atas permintaan kami maka kami mengirimkan Anda peringatan lagi.”
“Lakukan permintaan kami jika Anda ingin melepaskan diri dari kami. Dan, segera hentikan menunjukkan film terorisme yang dapat mematahkan perdamaian regional dan menyebabkan Perang !” demikian dikatakan si-hacker lagi.
Film yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco sebagai dua wartawan direkrut oleh CIA untuk membunuh Kim Jong-un, telah membuat marah Pyongyang, yang sebelumnya memperingatkan “pembalasan tanpa ampun” terhadap apa yang disebutnya “tindakan teror.” Film ini akan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 25 Desember.
Tetapi sampai hari ini, keaslian pesan terbaru belum dapat dipastikan. Sementara divisi Sony yang lain, Playstation Network, juga menjadi sasaran serangan yang menyebabkan situsnya offline selama dua jam pada hari Minggu (7/12) demikian dilansir oleh re/code.
Sebuah kelompok yang disebut Lizard Squad mengaku bertanggung jawab melalui akun Twitter-nya bahwa kelompok tersebut telah mengaku berada di balik dua kejadian hacking lainnya yang terjadi pada bulan ini atas jaringan Microsoft Xbox Live, demikian dilansir oleh re/code.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia