Strategi Dunkin Donuts Di India

(Business Lounge – Business Insight)-Setiap negara punya keunikannya sendiri. Setiap masyarakat juga punya seleranya sendiri. Kondisi ini membuat para pebisnis kuliner berlomba-lomba berkreasi untuk membuat jenis makanan yang disukai warga setempat. Bahkan sekaliber Dunkin’ Donuts saja perlu meracik strategi dengan kreatif dan melakukan manuver dalam produk donat.

Semua dilakukan demi memikat lidah setiap konsumen. Kita lihat apa yang terjadi pada Dunkin’ Donuts di India. Setelah beberapa waktu berkutat mencari ide maka mereka mengambil langkah yang sangat spektakuler. Dunkin secara radikal mengubah menu atau lebih tepatnya lakukan reformasi menu.

Langkah ini harus diambil karena warga India tidak menyukai donat. Ingin mundur dari India tentu saja tidak mungkin sebab negara ini memiliki kemajuan ekonomi yang pesat bahkan menduduki peringkat sebagai negara perekonomian terbesar ketiga dunia.

Akhirnya Dunkin tidak hanya gencar  menawarkan kopi serta donat tapi juga hamburger. Varian hamburger di India benar-benar luar biasa. Salah satu yang paling populer adalah hamburger Original Tough Guy Chicken. Beragam rasa, beragam warna dengan satu syarat bebas daging sapi seperti halnya dengan hamburger di McDonald’s dan Burger King dikarenakan hampir semua warga India tidak makan daging sapi. Hamburger daging sapi pun diganti dengan hamburger ayam dan menu vegetarian lainnya.

Keputusan Dunkin ini sangat tidak lazim dan merupakan manuver langka yang dilakukan untuk pertama kalinya di seluruh dunia. Melalui kejadian aneh tapi nyata ini maka tergambarkan dengan jelas bahwa banyak tantangan perihal rantai makanan internasional dalam menghadapi keragaman budaya di dunia.

Selama setahun, Dunkin India berjuang untuk menyajikan menu selain donat. Setidaknya Dunkin meluncurkan delapan jenis hamburger dari beragam bahan, mulai dari kentang, sayuran pedas, hingga ayam bumbu lada. Tahun ini, Dunkin menambah empat menu baru, termasuk Brute Tough Guy Veg Burger.

Seperti yang dikutip oleh The Wall Street journal, Saloni Nangia, presiden firma penelitian pasar Technopak Advisors berpendapat, “Kebiasaan umum orang-orang [India] adalah, ‘Tentu saya akan makan donat –sebagai hidangan pencuci mulut. Tapi sekarang, beri saya makan siang’.” “Kita tidak bisa mengubah orang—setidaknya tidak dalam semalam—jadi Dunkin cukup cerdas dengan mengubah citranya.”

Menilik event peluncuran Starbucks di India maka ada yang unik yaitu menu roti lapis kentang serta biskuit tanpa telur, khusus bagi pelanggan vegetarian.. Lalu bagaimana dengan resto saji cepat seperti KFC? Mereka tak kehilangan akal. Mereka mengganti ayam goreng dengan hamburger Veg Rockin bagi pelanggan vegetarian.

Jubilant FoodWorks Ltd, pemilik waralaba Dunkin di India, merupakan salah satu perintis bisnis cepat saji ala Barat di negaranya. Bukan hanya Dunkin tapi  18 tahun lalu, Jubilant memperkenalkan restoran pizza Domino’s ke India. Tak menyangka karena kejelian mengikuti selera lokal maka Domino’s tumbuh menjadi rantai makanan asing terbesar di India.

Namun, kisah kesuksesan Domino’s tak langsung membuat bisnis donat Jubilant berhasil. Perbedaan waktu ramai kunjungan sangat tampak jelas. Saat Dunkin pertama dibuka di India pada tahun 2012 maka hampir tidak ada pengunjung pada pagi hari. Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat tempat asalnya pagi hari penunjung pasti selalu membludak. Untuk menyiasati kesulitan diatas maka Dunkin India membuka toko lebih siang.

Di awal perjalanan, Dunkin memang masih sangat kagok menanggapi selera warga India yang tak pernah memulai hari dengan penganan berlapis selai manis. Belum lagi warga India selalu sarapan dirumah dan hampir tidak pernah pergi keluar untuk membeli makanan. Kini semua usaha radikal Dunkin telah membuahkan hasil yang manis . Warga India tak lagi ragu membeli penganan di Dunkin. Tentu saja bukan donat tapi hamburger.

Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing

Image: dunkinIndia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x