Pelabuhan New Priok, Semangat Baru Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

(Business Lounge – Business Insight)-Indonesia menuju poros maritim dunia. Visi besar dari Presiden Joko Widodo ini bukan hanya sekedar wacana. Dalam forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintahannya  berencana akan membangun 24 pelabuhan baru di seluruh nusantara. Pembangunan ini juga termasuk pelabuhan laut dalam. Pengerjaan semuanya ditargetkan akan selesai selama lima tahun mendatang.

Apakah ini mustahil? Tentu saja tidak. Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan kesatuan yang penuh dan kerja keras semua pihak maka semua target pembangunan pelabuhan dapat dicapai. Lalu apakah visi ini terlalu besar bagi Indonesia? Sekali lagi jawabannya tentu saja tidak, sebab Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

Selain itu Indonesia juga menyandang pedikat sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau setidaknya ada lebih dari 17.000 pulau. Termasuk didalamnya 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni dengan 3 pulau terbesarnya, Kalimantan  (539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).

Keputusan untuk mengutamakan pembenahan infrastruktur perairan adalah langkah yang tepat dan sangat krusial. Hal-hal penting yang dapat diraih dengan keberhasilan pembangunan ini adalah berkurangnya ongkos usaha terutama biaya pengiriman dan transportasi.

Namun demikian, ada kendala pokok yang harus Indonesia hadapi. Melihat dari catatan Bank Dunia maka Indonesia menduduki peringkat yang cukup rendah terkait kinerja logistik. Indonesia hanya menduduki peringkat ke-53 dari 189 negara. Sebagai konskuensinya maka harga impor jeruk dari Tiongkok jauh lebih murah daripada harga jeruk dari pelosok Indonesia.

Ada satu urgensi untuk memulai rencana besar ini. Dalam jangka pendek tak dapat disangkal masih akan sulit tapi pekerjaaan besar ini harus terus dikerjakan.

Saat ini pelabuhan Tanjung Priok menangani mayoritas volume perdagangan internasional Indonesia. Diprediksi dalam beberapa tahun mendatang, lalu-lintas angkutan barang akan alami pelonjakan.

Untuk itu, pelabuhan Indonesia II membangun perluasan pelabuhan dengan nilai investasi sebesar $2,5 miliar atau mencapai Rp30,5 triliun. Pelabuhan ini akan diberi nama pelabuhan Kalibaru atau New Priok. Tujuan utamanya tentu saja untuk mengatur lalu lintas angkutan dan meminimalisasi antrian masuknya moda transportasi di pelabuhan.

Tak hanya itu saja, Pelindo II juga membuat budget sebesar $1,5 miliar atau setara Rp18,3 triliun sebagai dana tambahan yang akan digunakan untuk dua proyek perluasan lanjutan. Pelabuhan New Priok ini nantinya dapat menampung muatan tiga kali lipat lebih banyak pada tahun 2023, saat sudah beroperasi secara penuh.

Seperti dikutip The Wall Street journal, Richard Lino, presiden direktur Pelindo II menyatakan bahwa saat ini pengembangan berjalan baik. Untuk tahap pertama, kami berencana membangun tiga terminal. Sedangkan tahun depan, terminal pertama akan siap 400 meter dan sisanya seluas 450 meter akan siap pada pertengahan tahun depan. Dengan demikian terminal pertama akan beroperasi secara penuh pada pertengahan tahun 2015.

 

 

Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x