Pentingnya Menaksir Nilai Sebuah Perusahaan

(Business Lounge – Manage Your Finances) Dalam sebuah perjalanan bisnis, seorang pemilik perusahaan ada kalanya berkeinginan menjual perusahaan yang dimilikinya karena berbagai alasan. Seorang pengusaha yang saya kenal hendak menjual hotelnya di Bali, bukan karena alasan kerugian ataupun karena dia tidak memiliki waktu lagi untuk mengelola. Namun ia menjualnya karena bermaksud mengalihkan bisnis hotelnya ke bentuk bisnis yang berbeda.

Apapun alasannya seorang pemilik bisnis mau menjual perusahaan yang sedang dijalankannya, diperlukan penilaian harga pasar perusahaan itu, untuk menentukan harga jualnya. Tanpa harga pasar maka harga jual perusahaan akan terlalu mahal atau terlalu murah. Dalam pendekatan yang umum digunakan ketika hendak menilai harga sebuah perusahaan, dilakukan dengan menilai berapa nilai asset secara total. Misalnya perusahaan yang akan dijual adalah perusahaan penjual burger maka harga perusahaan ini bisa dinilai dengan harga gerobak yang dimiliki misalnya seharga 100 ribu rupiah, alat-alat masaknya 200 ribu rupiah, dan perabotnya 50 ribu rupiah, bila dijumlahkan 350 ribu rupiah. Bila ada penawaran untuk membeli perusahaan penjual burger ini seharga 400 ribu rupiah tentunya segera bisa dijual karena masih menguntungkan 50 ribu rupiah.

Apakah cara tersebut merupakan cara yang tepat untuk menilai sebuah perusahaan, tentulah memerlukan penilaian keuntungan yang sudah dihasilkan selama ini. Bila perusahaan penjual burger tersebut menghasilkan satu juta rupiah setahun, maka menjual dengan harga 400 ribu rupiah akan menciptakan kehilangan sebesar satu juta rupiah. Bagaimanakah sekarang menilai perusahaan dengan penghasilan satu juta rupiah setahun, apakah akan tetap dengan nilai 350 ribu rupiah? Atau dengan nilai lain?

Secara sederhana cara menilainya bisa dibandingkan dengan pertama melihat berapa bunga deposito pada tahun itu, kemudian ditentukan berapa dana yang harus ditanam untuk menghasilkan satu juta rupiah setahun. Sebesar dana deposito yang harus ditanam untuk menghasilkan pendapatan setahun penjual burger sebesar itulah nilai perusahaan.

Seandainya bunga deposito yang berlaku saat itu adalah 10 persen, tentulah dana deposito yang perlu ditanam sebesar 10 juta rupiah untuk menghasilkan pendapatan bunga sebesar satu juta rupiah. Dengan demikian nilai perusahaan penjual burger tadi tidak lagi sebesar 500 ribu rupiah melainkan menjadi 10 juta rupiah.

Dari model perhitungan sederhana ini, bila diaplikasikan dalam perhitungan yang kompleks memerlukan kecermatan dalam menghitung proyeksi pendapatan yang akan diperoleh, asumsi-asumsi yang digunakan sejak dari pendapatan yang diterima hingga penetapan harga pokok penjualan memerlukan ketepatan sebab sangat mempengaruhi nilai sebuah
perusahaan.

Nilai sebuah perusahaan tidak serta merta menjadi harga jual sebuah perusahaan. Harga jual perusahaan tergantung dari pertimbangan penjual memberikan keuntungan kepada pembeli. Tentulah pertimbangan seseorang membeli perusahaan memiliki motif yang berbeda-beda, bila perusahaan yang dibeli akan dipadukan dengan perusahaan lain yang bisa memberikan nilai efisiensi yang besar, tentulah pembeli masih sanggup membeli sebesar nilai perusahaan. Hal ini akan berbeda bila tujuan pembelian adalah murni untuk menjadikan perusahaan penghasil keuntungan yang tunggal, dalam hal ini pembeli cenderung membeli di bawah nilai perusahaan itu sendiri. Negosiasi antara penjual dan pembeli yang dipengaruhi nilai dari perusahaan akan menghasilkan harga jual sebuah perusahaan.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x