(Business Lounge – News & Insight) Skotlandia telah memutuskan untuk menetap di Inggris setelah mayoritas pemilih dengan tegas menolak kemerdekaan. Terhitung dari 32 wilayah pemilih maka pemilih “No” mencapai lebih dari 2 juta suara pemilih “Yes” mencapai 1,6 juta suara.
Keadaan ini telah mengkandaskan upaya Menteri Pertama Skotlandia Alex Salmond yang telah berjuang sejak tahun lalu, menyerukan persatuan dan mendesak banyak pihak untuk memberikan kekuasaan kepada Skotlandia.
Kampanye “Yes Scotland”
Kampanye untuk mempengaruhi rakyat Skotlandia agar pro kemerdekaan sebenarnya telah mendominasi media sosial selama berbulan-bulan. Banyak pandangan dan pertimbangan dijabarkan agar rakyat Skotlandia mau memilih kemerdekaan. Bahkan hingga saat sebelum pemungutan suara dimulai, kubu pro kemerdekaan ini terus membagikan selebaran dari pintu ke pintu.
Namun demikian perjuangan ini belum berhasil. Saat-saat terakhir menjelang pemungutan suara berlangsung banyak pendapat yang mengatakan bahwa justru saat itulah banyak dari mereka yang semula berpihak kepada kemerdekaan Skotlandia, menjadi ragu dan akhirnya mengurungkan niatnya untuk memberikan suara kepada Skotlandia. Terutama juga mereka yang tadinya “abstain” kemudian memberikan suaranya untuk memilih tetap bersama Inggris.
Dalam 24 jam terakhir telah terjadi banjir aktivitas media sosial setelah pemilu. Di Twitter, lebih dari 2 juta pesan tentang referendum telah diposting, serta puluhan ribu pemilik akun Facebook mengupdate statusnya. Hal ini terutama untuk senbagai upaya terakhir untuk mempengaruhi pemilih agar tetap ke pemungutan suara.
Pengunduran Diri Alex Salmond
Kegagalan Alex Salmond mendapatkan dukungan penuh atas kemerdekaan Skotlandia telah membawanya kepada pengunduran dirinya. Pagi hari kemarin sebelum memutuskan untuk mundur Alex Salmond masing memposting di twitternya “Jangan memikirkan kegagalan kita yang baru saja terjadi. Tetapi ingatlah perjalanan yang jauh yang telah kita lakukan.” Pesan ini pun di retweet lebih dari 3.000 kali.
Sabtu (20/9), Alex Salmond telah menyatakan bahwa ia akan mundur sebagai menteri pertama Skotlandia juga sebagai pemimpin partai Nasional Skotlandia pada bulan November mendatang, demikian dilansir oleh the guardian.
Di kediamannya di Bute House, di Edinburgh, Salmond menyatakan bahwa ia telah memimpin selama 7 tahun dan ia akan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk melanjutkannya.
Tanggapan Inggris Atas Keputusan Skotlandia
David Cameron dan Ratu Elizabeth menyambut gembira hasil referendum Skotlandia. Ratu Elizabeth menyatakan bahwa rakyat Skotlandia tetaplah bagian dari Inggris. Ini adalah hasil yang akan dihormati oleh seluruh Inggris, demikian dilansir oleh News Sky. Orang Inggris telah berbagi cinta abadi dengan Skotlandia, demikian ratu mengatakan dari Balmoral Castle. Ratu pun berjanji akan membantu masa depan Skotlandia.
Perdana Menteri David Cameron mengatakan ia senang Inggris akan tetap bersama-sama dan bahwa Cameron akan memegang komitmennya. Ia mengumumkan bahwa Lord Smith dari Kelvin, yang memimpin pementasan Glasgow Commonwealth Games, akan mengawasi proses pelaksanaan komitmen ini mulai dari keputusan baru atas pajak, pengeluaran dan kesejahteraan serta rancangan undang-undang yang akan diterbitkan pada bulan Januari.
Cameron menjanjikan “revolusi devolusi” di seluruh Inggris. “Tidak akan ada perselisihan, tidak ada tayangan ulang – kita telah mendengar kehendak rakyat Skotlandia untuk menetap,” demikian dikatakan Cameron seperti dilansir oleh The Guardian. Cameron juga mengatakan bahwa ia telah mendengarkan suara Skotlandia da nia pun akan mendengarkan jutaan seluruh suara Inggris.
Dari luar Inggris, Presiden AS Barack Obama pun menyambut baik keputusan Skotlandia ‘untuk tinggal di Inggris. “Melalui debat, diskusi, dan musyawarah bergairah namun damai, mereka mengingatkan dunia kontribusi besar Skotlandia ke Inggris dan dunia,” katanya.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: antara