Perubahan Budaya Samsung, Apakah Berdampak Positif atau Negatif?

(Business Lounge – Business Today) Samsung Electronics Co Ltd sedang berada di bawah tekanan pasca melambatnya penjualan smartphone dan suksesi kepemimpinan yang menjadi tidak jelas. Perusahaan konglomerasi tersebut dituntut untuk lebih inovatif tetapi tidak kehilangan ketegasannya dan lebih fokus terhadap global powerhouse demikain berita yang dilansir oleh Reuters.

Perusahaan tersebut telah melakukan usahanya dalam membantu perkembangan lingkungan kerja yang lebih bersahabat dan lebih kreatif. Salah satu usaha tersebut adalah dengan memperbolehkan staf mereka mempergunakan celana pendek untuk bekerja pada akhir minggu. Perusahaan tersebut juga membuat jam kerja menjadi lebih fleksibel serta staf wanita dapat mengambil cuti hamil tanpa khawatir terhadap keamanan pekerjaan mereka.

Langkah besar lainnya yang dilakukan oleh samsung adalah perubahan budaya yang signifikan di dalam konglomerasi raksasa Korea Selatan tersebut. Budaya sesi minum pada tengah malam di perusahaan tersebut telah dihentikan.

Pada bulan kemarin, Samsung secara tidak terduga mengalami penurunan drastis pada penerimaan di kuartal kedua. Kondisi tersebut diakibatkan oleh tertekannya pasar saham smartphones. Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya pendorong lain yang dapat membalikkan penurunan tersebut.

Perubahan didalam internal perusahaan sangatlah diperlukan oleh perusahaan tersebut ditengah mulai melesunya performa dari produk smartphone mereka. Samsung perlu budaya keterbukaan, kreatifitas, dan inovasi. Perusahaan tersebut telah berusaha menyewa talent asing sekaligus beroperasi dalam pasar yang lebih bervariasi. Jam kerja yang memiliki aturan yang lebih fleksibel juga diperlukan oleh perusahaan tersebut agar dapat mengurangi waktu yang digunakan untuk kegiatan yang tidak perlu selama di kantor. Akan tetapi banyak kalangan yang menilai jika perubahan tersebut juga dapat merusak Samsung. Hal tersebut dikarenakan budaya yang sudah ada di Samsung dan merupakan aset budaya terbaik mereka adalah hirarki yang bersifat militer. Dengan budaya tersebut membuat perusahaan tersebut dapat beroperasi dalam kecepatan tinggi untuk memenangkan kompetisi.

Dampak dari perubahan budaya didalam internal Samsung apakah bersifat positif atau tidak bagi perusahaan dapat dilihat dari performa Samsung di kuartal selanjutnya.

Afif Bahar/Analyst Vibiz Research Vibiz Consulting/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x