(Business Lounge – Business Today) Perusahaan makanan cepat saji ternama, McDonald, harus memperbaiki kualitas pelayanannya di seluruh outletnya untuk mengembalikan kepercayaan para konsumennya yang semakin hari semakin berkurang yang juga berdampak pada penjualan serta laba perusahaan.
Pada kuartal kedua tahun ini, pendapatan McDonald meningkat 1 persen menjadi 7.18 miliar dolar AS. Sementara itu, laba pada kuartal kedua mencapai 1.39 miliar dolar AS atau 1.4 dolar AS per saham, menurun dibanding tahun sebelumnya yang berada pada angka 1.4 miliar AS atau 1.38 per saham.
Pasar AS kini telah menjadi tantangan terbesar bagi perusahaan karena kepercayaan konsumen di wilayah tersebut terhadap restoran telah semakin berkurang khususnya dalam masalah servis pelayanannya, konsumen mengeluh sering tidak terlayani. Karenanya perusahaan harus memastikan keberadaan karyawannya pada jam-jam sibuk saat konsumen membutuhkan pesanan yang cepat.
Kondisi ini merupakan dilema bagi perusahaan restoran saat harus meningkatkan servis harus menambah karyawan karena perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih besar membayar tenaga kerja seiring meningkatnya upah minimum dan biaya kesehatan sesuai kebijakan pemerintah yang baru.
Namun kenyataannya franchise yang menambah karyawannya tidak pernah mendapat komplain dari konsumen, karenanya perusahaan telah mendirikan tempat pelatihan bagi karyawan yang berlokasi di West Coast untuk lebih memahami apa yang diinginkan konsumen.
Selain itu Mc Donald juga berencana untuk mengurangi pilihan pada menu sehingga operasi di dapur dapat berlangsung dengan cepat dan tidak membuat konsumen menunggu terlalu lama. McDonald juga berusaha untuk meningkatkan pemasaran dan mencari tahu proposisi nilainya.
Penjualan pada outlet yang baru dibuka dalam 1 tahun di Amerika Serikat menurun 1.5 persen. Sedangkan di Eropa, penjualan pada outlet baru juga menurun 1 persen. Sementara itu, penjualan pada outlet berumur 1 tahun di kawasan Asia, Timur Tengah dan Afrika, meningkat 1.1 persen.
Dan untuk menumbuhkan bisnis ditengah menurunnya laba, McDonald berencana akan refranchise sekitar 1.500 outletnya pada akhir tahun 2016 khususnya kawasan Asia / Pasifik dan Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Joel/ Journalist/VM/BL
Editor: Jul Allens
image : youtube

