Jokowi Satria Piningit

Perjalanan karir Jokowi di politik dimulai tahun 2005 ketika itu dia akan menjadi Walikota Solo selama 7 tahun lalu menjadi Gubernur DKI dan terakhir Presiden Terpilih RI ke 7, kita simak perjalanannya yang unik dari bukan siapa-siapa akhirnya menjadi presiden terpilih RI dalam kurun waktu 9 tahun berkiprah sebagai walikota dan gubernur DKI.

Dalam buku Jokowi si Tukang Kayu diceritakan bagaimana kehidupan Jokowi sebelum akhirnya ia memutuskan ke dunia politik. Setelah lulus kuliah Jokowi memutuskan bekerja di pabrik kertas di Aceh.  Ia kembali ke Solo setelah pernikahannya dengan Iriana dan istrinya mengandung, anak pertamanya lahir dan diberi nama Gibram Rakabuming. Saat itu Jokowi bekerja di Toko Roda Jati milik pakdenya.

Ia kemudian memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan bermodalkan tiga puluh juta rupiah hasil mengagunkan tanah ke Bank, dengan modal itu ia merekrut tiga orang karyawan dan merintis usahanya. Dikisahkan usaha Jokowi semakin maju, namun tahun 2005 ia memutuskan untuk terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai Walikota Solo.

Jokowi sukses di Solo dengan melakukan rebranding Solo menjadi “Spirit of Java”, ia pun menerima banyak penghargaan karena prestasinya yang sangat melejit sebagai Walikota Solo, disini ia tidak banyak mengurusi partai dan karir politik, sehari-hari ia bekerja keras untuk menata kota Solo, prinsip blusukan yang dipegangnya sudah diterapkan sejak dia dipercaya di Solo.

Tahun kedua sejak ia dipilih kembali menjadi Walikota Solo, ia didaulat oleh PDIP untuk ikut pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ia disepelekan banyak orang ketika memasuki Jakarta, sebab masalah Jakarta yang jauh lebih kompleks dan jumlah penduduk yang sangat jauh lebih besar dibandingkan Solo.  Namun bersama Ahok dari Gerindra Jokowi berhasil mengungguli Foke dan Nara di putaran kedua.

Masuk Jakarta Jokowi kembali bekerja dengan sungguh-sungguh, setiap hari ia jalan keluar masuk kampung, ke gorong-gorong, ke kali, ke waduk untuk bekerja nyata bagi rakyat Jakarta. Setelah beberapa saat perubahan Jakarta mulai dirasakan, waduk Pluit menjadi cantik, pasar Tanah Abang mulai ditata, proyek MRT dijalankan, dan  Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi jawaban bagi banyak orang miskin yang menggunakannya untuk berobat, sebuah terobosan di Jakarta yang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Menjelang pemilu presiden tahun 2014, Jokowi banyak dilirik oleh partai politik, namun ia konsentrasi pada pekerjaannya dan hanya mengikuti Rakernas III PDIP di bulan September 2013, disini Jokowi menjadi bintang panggung dan tidak lepas dari pembicaraan ketua umum PDIP Megawati, sehingga banyak pihak sudah menilai bahwa PDIP akan memajukan Jokowi sebagai calon presiden mereka.

Sementara berbagai survei politik yang dilansir mengunggulkan Jokowi sebagai presiden diatas semua tokoh-tokoh politik yang kawakan, namun setiap kali ditanya Jokowi menghindar tidak pernah memikirkannya, tergantung keputusan Megawati , ini menunjukkan keloyalan Jokowi kepada partai naungannya PDIP.

Sekitar pukul 14.42 WIB, Jumat, 14 Maret 2014, Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden setelah mendapat mandat dari ketua umum Megawati, saat itu Jokowi menyatakan sudah menerima mandat pencalonan dirinya sebagai presiden. “Saya siap menerima mandat,” kata Jokowi di Rumah Pitung, dekat Rusun Marundam, Jakarta Utara. Dalam sekejap dunia twitter dikuasai oleh team sukses Jokowi JKW4P.

Sejak pencalonan dirinya Jokowi langsung diterpa oleh badai, Jokowi langsung digugat bahwa ia melanggar hukum perdata meninggalkan jabatan gubernur DKI sebelum waktunya. Namun mendagri Gamawan Fauzi mengkonfirmasikan Jokowi tidak melanggar hukum. Setelah resmi mulai bertarung bersama Jusuf Kala, hujan black campaign memenuhi perjalanan menuju pemilu presiden 9 Juli.

Secara hitungan cepat 9 Juli 2014 Jokowi JK dimenangkan oleh 8 lembaga survei yang kredibel, penantian telah tiba di hari ini tanggal 22 Juli 2014, rakyat Indonesia memilih presiden ndeso Indonesia Jokowi JK.

http://beritadaerah.com/wp-content/uploads/2013/11/fad2.jpg 

Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Direktur Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah (Lepmida)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x