Uji Coba Nuklir Korut ditentang Tiongkok dan KorSel

(Business Lounge – News) Korea Utara (Korut) memendam panas hati ketika mengetahui negara sahabatnya, Tiongkok, mengunjungi Korea Selatan (Korsel) yang selama ini menjadi oposisinya tepat sehari setelah Korea Utara menembakkan roket jarak pendek ke laut. Bagi Korut, Tiongkok telah menghinakan pertemanan mereka, pasalnya Presiden Tiongkok Xi Jinping mendahulukan kunjungannya ke Seoul sebelum ke Pyongyang.

Dalam kunjungannya ke Korsel, Presiden Tiongkok Xi Jinping bersetuju dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye untuk menentang uji coba nuklir Korea Utara.

Kedua negara sepakat bahwa denuklirisasi Korut harus “diwujudkan dengan segala cara”. Persetujuan ini sebagai response atas serangkaian tes rudal oleh Korea Utara.

Pada konferensi pers yang dilakukan Park bersama dengan Xi, disebutkan bahwa denuklirisasi merupakan tujuan bersama, dan harus dicapai melalui dialog dan negosiasi. Dia juga menyerukan enam negara yang terlibat dalam pembicaraan nuklir Korea Utara untuk melanjutkan negosiasi.

Korea Selatan dan Beijing sebenarnya memiliki perbedaan tentang bagaimana cara untuk menghentikan program nuklir Korut. Seoul ingin Beijing berbuat lebih banyak untuk menekan Pyongyang, namun Beijing telah memprioritaskan stabilitas dan mendorong semua pihak untuk kembali ke perundingan tanpa prasyarat.

Meskipun ada perbedaan yang sudah terjadi cukup lama antara keduanya namun Xi dan Park nampaknya telah menjalin hubungan dekat. Mereka mengumumkan negosiasi batas maritime yang baru, pertukaran mata uang langsung, dan kerja sama ekonomi regional seperti yang dilansir oleh BBC.

Kali ini Xi didampingi oleh 250 eksekutif bisnis termasuk Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce Alibaba, dan Robin Li, pimpinan mesin pencari, Baidu. Pertemuan ini adalah pertemuan ke-5 sejak Park mengunjungi Beijing tahun lalu.

Menjelang kunjungan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengatakan bahwa Tiongkok tetap mendorong denuklirisasi terjadi di semenanjung Korea.  Xi dan Park akan “sepenuhnya bertukar pandangan” tentang isu nuklir dan tetap menjalankan perundingan antar enam negara yang sempat terhenti dengan tujuan untuk membujuk Korea Utara untuk menanggalkan ambisi nuklirnya.

Hal yang menjadi isu utama bagi Tiongkok adalah untuk menjaga stabilitas di Korea Utara. Selama ini hal yang dikuatirkan dengan runtuhnya rezim dapat mendorong terjadinya gelombang pengungsi yang melintasi perbatasan dan juga menyebabkan bersekutunya Korea dengan AS.

Jadi, sementara media Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir menyuarakan kekhawatiran atas tindakan Pyongyang, maka kemungkinan besar Xi tidak akan menyuarakannya.

Sedangkan sebuah komentar dari kantor berita Tiongkok Xinhua, Kamis (3/7) mempermasalahkan adanya kondisi kronis “saling tidak percaya dan permusuhan” antara AS dan Korea Utara di semenanjung Korea.

uthe/Journalist/VMN/BL

Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x