(Business Lounge – Travel) Tak asing di telinga ketika kita mendengar nama sebuah garis, yakni garis khatulistiwa. Lalu, apa istimewanya garis lintang nol derajat tersebut? Bisa dikatakan, sebenarnya, garis khatulistiwa atau garis ekuator hanyalah buatan manusia. Dalam pelajaran geografi, Bumi diibaratkan sebagai sebuah bulatan yang dibagi menjadi dua bagian, yakni belahan utara dan belahan selatan. Dari pembagian terlihat kota Pontianak berada persis di tengah-tengah garis tersebut.
Bagaimanakah garis nol derajat itu untuk pertama kali bisa ditemukan di Kota Pontianak?
Disebutkan bahwa pada 31 Maret 1928 adanya sebuah ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografis asal Belanda di Pontianak. Hal tersebut guna menentukan titik atau tonggak garis ekuator. Oleh sebab itu dibuatlah sebuah tugu sebagai tanda garis ekuator pada tahun 1928 dan disempurnakan tahun 1930 yang diberi nama Tugu Khatulistiwa. Pada tahun 1990 kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli.
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa yang terletak di Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat yang berjarak sekitar 3 km dari pusat kota. Tugu Khatulistiwa ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak. Wisatawan akan mengunjungi tugu ini dan tidak hanya wisatawan bahkan masyarakat setempat masih suka mendatanginya.
Daya tarik Tugu ini pun terlihat pada sebuah peristiwa, yang disebut kulminasi, yakni matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu maka dapat disaksikan bagaimana bayangan tugu menghilang beberapa detik, meskipun diterpa sinar Matahari. Titik kulminasi matahari itu terjadi dua kali dalam setahun, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi acara tahunan bagi masyarakat Kalimantan Barat untuk menarik para wisatawan datang ke Pontianak. Bila anda hendak berkunjung ke Pontianak, sepertinya event kulminasi matahari menjadi pilihan yang tepat.
Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Foto : Sonang Elyas.