Petugas penyelamat memadamkan api di lokasi ledakan bom di provinsi Yala, Thailand, pada hari Minggu kemarin. Dua belas orang luka-luka, salah satu dari mereka menderita luka serius, dan rumah-rumah terbakar saat empat bom meledak di pusat kota yala Minggu sore kemarin, kata media setempat.
Ada empat ledakan bom yang terjadi di Yala, ibukota Provinsi Yala, pada hari Minggu malam, demikian disampaikan oleh Juru Bicara Komando Militer di selatan pada Bangkok Post. Salah satunya perangkat bomnya ada dalam mobil yang lama dicuri. Ledakan bom di Yala ini terjadi pada saat Pemerintah Thailand sedang dilanda krisis politik selama lima bulan ini.
Saat ini untuk tiga propinsi di wilayah Selatan ini didominasi oleh Muslim Thailand, yaitu Yala, Pattani dan Narathiw. Pernah terjadi pemberontakan yang mengakibatkan perang saudara pada tahun 1960-an ketika pendidikan di sekolah sekolah Islam itu dicoba dikendalikan oleh pemerintah Bangkok.
Selain itu sejak terjadinya konflik kembali pada tahun 2004, sekitar 6000 umat Budha dan Muslim, militer dan warga sipil, tewas dan sekitar 10.700 lainnya mengalami luka luka. Di propinsi ini sekalipun seringkali kekerasan sering terjadi, tetapi bom mobil sangat jarang terjadi. Hanya dalam beberapa bulan ini, kekerasan yang terjadi mulai meningkat.
Dalam minggu lalu tiga pejabat pemerintah – dua dari mereka perempuan – ditembak dalam penyergapan. Selain itu ditemukan juga tubuh seorang perempuan terpenggal di pinggir jalan. Di awal Febuari 2013, pemerintah sudah memulai membuat diskusi terbuka dengan perwakilan dari kelompok gerilyawan ini.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image : Antara