(Business Lounge – World Today) – Sepertinya upaya Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk melibatkan Rusia dan Ukraina dalam pembicaraan mengenai pengerahan militer Rusia ke wilayah Ukraina belum menemukan titik temu.
Dalam negosiasi panjang yang melelahkan yang bermula di Kedutaan Besar AS di Paris, kemudian pindah ke istana presiden Élysée Palace, dan berakhir di kementerian luar negeri Prancis, para pejabat mengupayakan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Deshchytsia.
Sampai hari berakhir, pertemuan kedua menteri itu tak terwujud—walau mereka berada di dalam gedung yang sama. Namun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat berusaha untuk tidak membesar-besarkan kegagalan itu dan mengungkap sejumlah isyarat positif dari pertemuannya dengan Lavrov. Dalam hal ini, tetap saja Kerry mengatakan bahwa upaya pertemuan itu “sulit.”
Kerry dan Lavrov akan kembali bertemu pada Kamis di Roma di sela-sela konferensi internasional mengenai Libya.
Setelah menemui Lavrov dan para menteri luar negeri Eropa, Kerry berkata “Semua pihak hari ini menyepakati pentingnya upaya menyelesaikan masalah tersebut melalui dialog,”
Namun, perpecahan antara pihak Barat dan Rusia atas Ukraina tampaknya akan memburuk di tengah upaya diplomasi.
Uni Eropa mengumumkan kemungkinan penyaluran bantuan keuangan hingga $15 miliar ke Kiev dalam beberapa tahun mendatang guna menjauhkan negara itu dari cengkeraman Rusia.
Pentagon lantas mengatakan tengah mempererat ikatan militer di kawasan tersebut. Para pejabat AS mengumumkan rencana untuk mengintensifkan latihan bersama dengan para anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara serta meningkatkan patroli udara di wilayah Baltik.
Para pejabat NATO menyatakan niat organisasi itu menangguhkan sejumlah kerjasama dengan Rusia.
Kerry dan para pejabat lainnya menegaskan bahwa AS tetap berkomitmen menjatuhkan sanksi baru atas Rusia melalui koordinasi dengan Eropa jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak sepakat untuk menarik ribuan tentara Rusia di Crimea.
“Integritas wilayah Ukraina harus dipulihkan; harus dihormati,” ujar Kerry.
Melihat ujung pertemuan yang sepertinya sulit menemukan titik temu, masalah Ukraina bisa menjadi semakin berat karena adanya ketidakjelasan sampai saat ini.
Fanie Sue/ Businesslounge-WSJ
Editor : Fanya Jodie
Foto : pix11

