Taco Local

Feb 20, 2014

(Business Lounge – Fine Culinary) – Panglima Polim telah menjadi salah satu jalanan yg cukup berkembang dengan semakin banyaknya pengunjung. Ada banyak tempat makan seperti Mangia, HolyGyu !, Loobie Lobster, Sinou Kaffee, Convivium, dan Taco Local, yang seringkali disebut-sebut sebagai taco yang terbaik di kota ini.

Tempat itu awalnya adalah sebuah rumah kecil yang berubah menjadi tempat makan kecil sekaligus toko sepeda. Tidak banyak hal yang dilakukan bagi interior yang ada di dalamnya, toko ini tetap sederhana dengan meja komune kayu panjang sebagai pusat. Selain Tacos , mereka juga menyajikan beberapa makanan Meksiko lainnya seperti Quesadillas , burrito dan nachos. Sistem toko ini adalah makanan semi cepat saji. Memesan makanan, lalu membayar dan kemudian menunggu untuk pesanan sampai ke meja.

Kami baru saja selesai sarapan di Mangia tepat di samping mereka, sekalipun melewatkan makanan penutupnya tapi masih merasa cukup kenyang sehingga kami hanya fokus pada Taco. Taco hadir dalam 2 pilihan , single atau double. Kami masing-masing memesan satu Al Pastor ( bahu panggang, acar kubis, salsa fresca, salsa verde dan nanas panggang) seharga Rp 32000 , dan Lengua (lidah sapi panggang , salsa fresca dan renyah kulit daging babi) seharga Rp 32000. Secara mengejutkan, taco dihidangkan dengan isi daging yang banyak sekali, pantas dengan harganya.

Lihatlah bagaimana potongan dagingnya secara mengejutkan meledak keluar dari tempatnya? Rasanya? Delicioso! Dagingnya lembut dan penuh rasa. Rumor itu benar. saya mungkin kurang mengerti terhadap makanan Meksiko, tetapi mungkin ini adalah taco terbaik yang pernah saya makan. Keduanya enak tapi saya lebih suka Lengua tetapi saya merasa Al pastor terlalu banyak saus .