(Business Lounge – Sales & Marketing) – Sebagai seorang marketer, Anda harus memahami pesan dan dampak yang diberikan oleh warna. Warna menyampaikan emosi dan kesan tertentu bagi yang melihatnya, sehingga seorang marketer dapat memanfaatkannya sebagai perangkat dalam melakukan branding.
Pahamkah Anda pentingnya warna dalam branding? Perusahaan seperti IBM dan Coca-Cola jelas memahami benar bahwa warna menyampaikan citra yang positif bagi brand mereka. IBM yang dikenal dengan Big Blue dengan warna birunya, serta Coca-Cola dengan warna merahnya. Warna punya peranan besar dalam memory, dan dapat menstimulasi pikiran dan perasaan kita pada suatu waktu.
Apa saja sebenarnya peranan penting dari warna dalam sebuah branding?
Identitas Brand
Warna yang kuat dipadu dengan logo merupakan perangkat branding yang kuat. Beberapa brand ternama sudah terasosiasi dengan warna-warna tertentu, seperti IBM, Coca-Cola, dan Yahoo. Masing-masing menggunakan warna biru, merah dan ungu secara konsisten pada setiap situs, presentasi, materi promosi, bahkan hingga produk dan program mereka. IBM misalnya, punya produk dengan nama Blue Gene, Deep Blue, dan program Extreme Blue.
Warna juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi product offering yang berbeda. Contohnya adalah Indomie, yang setiap rasa berbeda punya bungkus warna yang berbeda, sehingga pelanggan dapat langsung mengidentifikasi dengan mudah, misalnya warna hijau untuk rasa soto, hijau muda untuk rasa baso sapi, putih untuk mie goreng, oranye untuk rasa ayam spesial , dan lainnya.
Pemakaian satu warna cenderung lebih kuat dibandingkan dengan dua warna atau lebih. Namun perpaduan warna yang sesuai juga dapat menciptakan brand yang menonjol, contohnya adalah Google dan eBay, yang keunikannya justru terletak pada logonya yang colorful. Oleh karena itu, pemilihan warna yang cocok adalah kuncinya.
Ikatan Emosional
Warna juga dapat membantu dalam mengekspresikan atribut tertentu pada suatu brand, menyampaikan emosi dan kesan tertentu, sehingga menciptakan image dan hubungan yang diinginkan dengan pelanggan dari brand tersebut.
Berikut ini adalah warna-warna yang biasa digunakan dalam brand, dan asosiasi dan emosi yang dapat ditimbulkannya. Pada dasarnya, secara garis besar warna terdiri dari 3, yakni warna hangat (kuning, oranye, merah, pink), warna kalem (hijau, biru) dan warna netral (putih, hitam.
Biru menandakan dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan aman. Warna biru seringkali diasosiasikan dengan langit dan laut, sehingga lebih disukai secara universal. Biasanya, warna biru seringkali digunakan oleh institusi finansial dan bisnis, karena menyampaikan pesan stabil dan kepercayaan.
Merah: merupakan warna yang menarik perhatian dan mengaktifkan kelenjar pituitary Anda, dapat meningkatkan denyut jantung Anda dan memicu bernafas lebih cepat. Merah asosiasinya adalah energi, agresif, provokatif dan kekuatan. Warna merah ini kuat dalam menarik perhatian, sehingga sering dipakai untuk iklan ataupun logo.
Hijau menandakan kesegaran, kesehatan serta kedamaian. Hijau yang gelap asosiasinya adalah uang atau kekayaan , sementara hijau muda asosiasinya adalah pohon atau kalem. Sehingga, hijau gelap sering dipakai oleh brand yang terkait dengan keuangan, sementara hijau muda lebih sering digunakan oleh brand yang terkait entertainment.
Kuning biasanya diasosiasikan dengan matahari, dan mengkomunikasikan optimisme, cahaya, positivisme, dan kehangatan. Beberapa warna kuning dapat membangkitkan motivasi, energi dan memicu kreativitas. Warna kuning terlihat lebih dulu dibandingkan dengan warna lainnya, sehingga sesuai untuk menarik perhatian dan dipadu dengan warna lain.
Ungu, merupakan warna yang disukai oleh mereka yang berjiwa kreatif. Jika warna ini dipadukan dengan merah dan biru tranquil, maka dapat memunculkan kesan misteri, lembut, anggun, spiritualitas, dan kerajaan. Sementara itu, warna ungu lavender mencerminkan nostalgia dan sentimental.
Pink memberikan beragam kesan, tergantung intensitasnya. Pink tajam memberikan kesan energi, muda, dan kesenangan. Cocok untuk produk-produk bagi wanita dewasa, tidak mahal dan trendy. Warna dusty pink menunjukkan sentimental, sementara warna pink muda lebih bersifat romantis, dan cocok untuk produk bagi gadis muda.
Jingga membangkitkan energi, vitalitas dan perasaan senang. Riset menunjukkan bahwa warna jingga yang lebih muda menarik perhatian segmen pasar atas. Sementara itu jika dipadukan dengan merah dan kuning, oranye berkesan friendly dan kekanakan. Sementara itu warna peach cocok digunakan untuk produk kesehatan, restoran dan kecantikan.
Coklat mencerminkan kesederhanaan, stabilitas dan tahan lama. Sejumlah tone coklat, seperti terracotta, dapat menciptakan kesan mahal. Namun coklat juga punya asosiasi yang dekat dengan kotor. Dari segi fungsional, coklat menutupi kotoran, sehingga warnanya sering dipilih oleh perusahaan industrial.
Hitam mencerminkan serius, tegas, kuat dan klasik. Hitam juga memberikan kesan dramatis dan canggih. Sehingga, hitam sering digunakan untuk produk-produk yang mahal.
Putih merupakan warna kesederhanaan, kesucian, serta kebersihan. Sehingga, warna ini seringkali digunakan untuk produk anak-anak ataupun kesehatan.
Oleh karena itu, sebelum memilih warna untuk brand Anda, maka Anda harus memahami makna di balik warna itu sendiri, dan menyesuaikan dengan atribut apa yang ingin Anda tonjolkan dari brand. Pastikan bahwa warna tersebut relevan dengan target pasar, misalnya pink untuk gadis remaja. Perhatikan juga penggunaan warna secara internasional, karena beberapa budaya menganggap warna tertentu cukup ofensif. Terakhir, gunakan warna tersebut secara konsisten pada setiap program, produk, materi promosi dan lainnya terkait dengan brand Anda. Padukan dengan warna yang senada sehingga identitas brand Anda tetap terjaga dengan baik.
(ic/ic/bl)
Foto : fotoavtor.ru

