Saham Twitter Melonjak Sampai 73 % Dari Harga Awal

(Business Lounge – Business Today) – Penjualan perdana (IPO) saham di situs mikroblogging Twitter ditutup pada US$44,90 atau 73% lebih tinggi dari harga awal sebesar US$26 (Rp293 ribu) per lembarnya. Harga penutupan ini jauh lebih tinggi dari yang sebelumnya ditawarkan mulai US$17 per lembar.

Ini berarti pada hari pertamanya menjadi perusahaan publik, Twitter kini bernilai lebih dari US$31 miliar. Saham Twitter sempat menyentuh $50 pada Kamis pagi, naik melampaui 90% dari harga IPO $26. Titik terendah pada $44. Hanya beberapa menit sesudah perdagangan dibuka, saham Twitter di bawah kode “TWTR” langsung melejit.

Lebih dari 13 juta saham ditransaksikan setelah penjualan dimulai satu jam setelah bursa saham New York (NYSE) dibuka. Dalam beberapa menit, harga saham Twitter melonjak lebih dari 80% sebelum ditutup tepat di bawah harga pembukaan awal sebesar US$45,10 per saham.

twitter market dataDari IPO ini, Twitter berhasil meraup $2,1 miliar. Namun minat yang tinggi akan saham ini mengindikasikan perusahaan dan para bankirnya telah mengabaikan kesempatan untuk menggalang dana lebih banyak lagi. Andai mereka mematok harga IPO $45 per lembar, Twitter dapat memperoleh tambahan $1,33 miliar jika dibandingkan dengan banderol harga yang ditetapkan sebelumnya sebesar $26.

Twitter dan para penasihatnya menilai bahwa uang tambahan itu tak setimpal bagi sesuatu yang mesti dikorbankan, yakni hubungan baik dengan investor jangka panjang. Menurut narasumber, Twitter berharap investor jangka panjang akan membeli lebih banyak saham dalam penawaran mendatang.

Twitter memutuskan untuk melepas sahamnya di NYSE dan tidak di bursa Nasdaq seperti yang dilakukan Facebook pada penawaran saham perdana sebelumnya. Ini adalah kemenangan besar bagi NYSE yang kemudian menghiasi bagian luar bangunan dengan spanduk-spanduk promosi pada Kamis (07/11) waktu setempat.

Ketika Facebook diluncurkan di Nasdaq, sahamnya dilepas perdana pada harga US$38 per lembar. Saham melonjak beberapa jam setelah penjualan hingga menyentuh titik tertinggi hingga US$45, tetapi kemudian harganya merosot.

Meski berhasil pada IPO, kinerja keuangan Twitter masih dibawah pengawasan ketat mengingat perusahaan ini masih merugi.

(ic/ic/bl-wsj)

Foto : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x