Susan Budihardjo adalah nama yang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan tata busana Indonesia. Lembaga Pendidikan Tata Busana Susan Budihardjo, yang sudah berdiri sejak 1980, telah menjadi legacy sebagai salah satu sekolah tata busana yang tertua di Indonesia. Meraup banyak kesuksesan dan ketenaran, lembaga pendidikan miliknya telah melebarkan sayapnya ke dua kota metropolitan lainnya, Surabaya dan Bali. Selama 33 tahun lamanya, LPTB Susan Budihardjo telah menghasilkan banyak fashion designer berbakat yang terkenal di dalam maupun luar negeri, memperagakan banyak fashion show, dan merupakan satu-satunya fashion school di Indonesia yang telah berhasil meluncurkan label brand sendiri.
Anda memiliki legacy sekolah fashion design yang sudah berumur 33 tahun, apakah yang terlintas di benak anda setiap kali anda mendengar statement ini ?
Senang, ya memang saya senang, tapi saya bukan orang yang cepet merasa bangga. Saya selalu aim untuk lebih baik lagi. Yang saya perhatikan, sejak saya buka sekolah dari dulu sampai sekarang, generasi yang makin banyak ke saya adalah generasi-generasi muda. Kalau waktu dulu saya buka sekolah itu rata-rata peminatnya orang cuma iseng, tapi kalau sekarang, sudah berbeda sekali.
Anda membuka sekolah ini waktu tahun 1980, apa yang membuat tahun tersebut dianggap sebagai good year untuk memulai bisnis ini ?
Terus terang saya enggak mikir akan menunjang fashion Indonesia. Saya cuma mikir kok saya dulu sekolah susah amat. Orang tua saya juga dulu bukan orang yang berkelebihan, tapi pilihan saya dulu terbatas sekali dan kalau belajar fashion harus keluar. Saya sendiri juga sempat belajar diluar. Jadi saya kepikiran bagaimana caranya supaya orang lain jangan susah. Dari situ saya kepikiran mendirikan sekolah ini.
Jadi bisa saya bilang, motif anda educational ?
Ya. Walaupun saya sendiri juga bukan orang yang sabar, tapi saya sudah commitment untuk ini.
Persepsi orang Indonesia pada umumnya terhadap fashion masih sering terlihat mirip dengan persepsi pada umumnya di masyarakat kita kalau jurusan art itu tidak meghasilkan uang, bagaimana tanggapan anda ?
Kalau menurut saya, persepsi masyarkat Indonesia sudah lebih banyak improvement dibandingkan dengan dulu. Terus terang lifestyle masyarakat sekarang sudah jauh berbeda, misalnya dulu kalau kita laper baru kita ke restoran, kalau sekarang kalau kita ada janjian pasti maunya ketemu di coffee shop atau di restoran mana. Dan dunia fashion juga begitu, dulu kan kalo mau jadi designer cuma dianggap seperti mau jadi tukang jahit doang. Saya juga dulu buka sekolah ditanya, ngapain mau jadi guru ? Aduh, miskin banget. Sekarang, dengan banyaknya designer muda dan franchise sekolah mode bermunculan di Indonesia, masyarakat Indonesia sudah menganggap dunia fashion sebagai prospek masa depan yang menjanjikan.
Kalau anda sendiri, lebih mendukung murid anda sebagai artist atau sebagai entrepreneur ?
Harus diakui fashion itu perlu taste ya. Good taste. Dan taste itu kan gak bisa dipelajari. Tapi akhir-akhir ini saya juga push murid saya ke bisnis. Jadi saya pikir harus balance.
Balance seperti apa ?
Ya, dunia fashion itu adalah dunia yang glamor. Dan kebanyakan persepsi tentang designer adalah sesuatu yang sangat dibanggakan. Fashion itu pastinya butuh art skill dan taste. Tapi ya memang harus diakui bahwa kenyataan hidup kan gak sebatas itu saja. ya enggak bisa kita mengejar mau couture design terus, kalau kita perhatikan pasar, sekarang kan kalau kita perhatikan lagi trend nya pakaian ready to wear seperti Zara misalnya. Ya saya juga push murid saya ke situ, Saya bilang ke murid saya, sekarang kamu jual selusin tapi di masa depan kamu juga bisa kayak Zara. Makanya kan sekarang kan kita sudah ada brand Number 1 menjual pakaian ready to wear.
“Saya juga dulu buka sekolah ditanya, ‘ngapain mau jadi guru ? Aduh, miskin banget’. Sekarang, dengan banyaknya designer muda dan franchise sekolah mode bermunculan di Indonesia, masyarakat Indonesia sudah menganggap dunia fashion sebagai suatu prospek masa depan yang menjanjikan.”
|
Apakah fashion Industry dapat membantu Indonesia, dari segi ekonomi ?
Sekarang saya sedang ada dalam program pemerintah untuk membantu memajukan ekspor dari ukm. ini masa depannya gede sekali. Jadi ini semua prospek bagus, tapi kita semua perlu berbenah, itu saja.
Menurut anda, apakah masyarakat Indonesia fashionable ?
Di kota metropolitan seperi Jakarta ya trennya memang sudah begitu, tapi di daerah-daerah kan kebanyakan belum, tapi saya percaya kalau pembangunan infrastruktur sudah merata dan pembangunan didukung pemerintah, ya masyarakat-masyarakat daerah juga pasti mengikuti.
Apakah masyarakat Indonesia, menurut anda, siap untuk jadi lebih fashionable ?
Ya, tentu. Seperti saya bilang, kalau pembangunan sudah merata, hal-hal seperti ini pasti mengikuti.
Bisa share bagi para pembaca, apa strategi pendekatan yang paling baik untuk mendapatkan pasar Indonesia ?
Pasar Indonesia ya. Sebenarnya orang-orang kita itu kreatif. Cuma kalu terus terang saya lihat dari sisi kualitas ya, kualitas itu perlu kejelian. Ya tapi itu bisa dipelajari dari jam terbang ya saya percaya. Saya memang selalu ngelatih murid saya untuk jangan lihat barang yang jelek, tapi lihat yang bagus, supaya jangan kita cepet puas sama buatan sendiri, tapi supaya lebih terpacu untuk mengikuti yang bagus. Tapi ya kendalanya ya itu, bahan baku. Produksi bahan baku yang di Indonesia itu biasanya orderan dari luar, dan yang dijual didalem itu ya biasa-biasa saja, akhirnya kita terpaksa masukin yang dari Cina. Kasian sebenernya designer Indonesia fight setengah mati. Tapi dengan fashion event besar seperti JFW misalnya, kita berusaha mendekatkan designer-designer kita dengan perusahaan-perusahaan garmen besar. Jadi ya saya kira pendekatan yang paling penting dulu untuk sekarang adalah kerjasama dengan industri garmen, karena kalau designer, kita sekarang ada banyak, tinggal bahan bakunya saja. Jadi sekarang kita berusaha membuat perusahaan garmen supaya melirik ke fashion and style, dan untungnya setelah melalui pendekatan-pendekatan dan event-event, sekarang trend nya sudah mulai bergerak ke situ.



