5000 Ribu Calon Ahli Cyber di Korsel Akan Dilatih

(Business Lounge – Business Today) – Korea Selatan (Korsel) disebut-sebut sebagai negara yang paling terhubung dengan jaringan komputer, namun justru menghadapi kekurangan serius kala menghadapi serangan cyber.

Kamis lalu, kementerian ilmu pengetahuan Korsel mengaku akan mengoordinasi upaya pelatihan untuk membentuk lima ribu ahli keamanan cyber pada 2017. Korsel berupaya keras menambah kekuatan staf keamanan internet mereka, yang kini hanya berjumlah 200 orang.

Baru beberapa pekan lalu, sejumlah situs kantor pemerintahan Korsel diretas. Perusahaan perangkat lunak keamanan Symantec Corp pekan lalu mengatakan upaya menembus internet itu merupakan bagian dari gerakan kelompok berjuluk “Dark Seoul.” Hubungan kelompok ini dengan Korea Utara (Korut) belum bisa dipastikan.

Maret lampau, ribuan komputer juga lumpuh di sejumlah stasiun televisi dan kantor bank Korsel. Seoul mengaitkan serangan ini dengan keterlibatan pemrogram yang bekerja untuk militer Korut.

Menteri Pertahanan Korsel, Kim Kwan-jin, bulan lalu menyatakan paling tidak tiga ribu “pejuang cyber” beroperasi dari dalam kawasan Korut. Mereka ini, menurut Kim, bernaung di bawah panji militer.

Menurut kementerian ilmu pengetahuan Korsel, negara itu masih kekurangan 1.749 orang ahli keamanan cyber tahun ini. Defisit talenta itu akan membengkak menjadi 2.144 orang pada 2014.

Kementerian tersebut memperkirakan nilai pasar keamanan informasi Korsel bakal berlipat ganda menjadi $8,7 miliar pada 2017, dari yang terkini sebesar $4,2 miliar. Namun kementerian tak memperinci anggaran program pelatihan.

Seoul selama ini menuding Korut mendalangi serangan cyber dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penanaman kode berbahaya serta serangan “denial of service”. Serangan yang disebut terakhir ini membuat situs dibanjiri permintaan informasi. Akibatnya, situs menjadi macet atau lumpuh.

Tuduhan serupa yang sempat menjadi pemberitaan hangat terjadi pada Juni 2012. Saat itu, situs salah satu surat kabar utama Korsel mengalami kerusakan. Sebelumnya pada April 2011, jaringan komputer sebuah bank Korsel lumpuh. Juli 2009, situs pemerintah diretas.

Seoul yakin setidaknya beberapa peretas Korut berbasis di Cina. Dalam serangan Maret, Korsel menyatakan penyebaran malware disalurkan melalui komputer di 10 negara.

Korut membantah keterlibatan mereka dalam serangan cyber manapun di Korsel.

(FJ/FJ-BL, WSJ)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x