(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Mantan Menteri Membuka Transformasi Monopoli, Membantu Korea Selatan Menikmati Jaringan yang Cepat dan Murah. Korea Selatan menikmati beberapa dari jaringan data tercepat dan termurah dunia, dengan tiga perusahaan penyedia jaringan kecepatan tinggi dengan kabel dan tanpa kabel bahkan sampai ke tempat – tempat terpencil sekali pun.
Alasannya adalah pada tahun 2002 terjadi transformasi monopoli perusahaan milik pemerintah ‘Korea Telecom’, yang sekarang dikenal dengan nama KT Corp., menjadi perusahaan swasta yang kelangsungan hidupnya dipertaruhkan pada jasa layanan nantinya.
Selama empat tahun yang lalu, KT Corp. dipimpin oleh Lee Suk-chae, seorang berumur 67 tahun mantan menteri komunikasi yang agresif merangkul persaingan pasar memungkiri dirinya berada di pemerintahan selama hampir tiga dekade.
Mr. Lee melakukan merger terhadap perusahaan kabel KT Corp. dengan bisnis nirkabel / wireless dan akuisisi pun disetujui yang menempatkan perusahaan ini ke dalam satelit TV dan hiburan yang berisi bisnis.
Pada tahun 2009, masuknya Iphone Apple Inc. ke Korea menurutnya sudah menjadi hal biasa, sebagai momen untuk mengurangi biaya telepon, momen tersebut kemudian meningkatkan pangsa pasar wireless perusahaannya dan dengan cepat kemudian diikuti oleh pesaing – pesaingnya.
Dalam pembicaraan di dalam sebuah industri di Spanyol minggu ini, dia mengatakan bahwa akan mendesak operator – operator telekom global untuk berhenti melakukan beberapa praktek menguntungkan – seperti mengenakan tarif roaming pada wisatawan Internasional – untuk memacu bisnis dan layanan baru.
Ketika muncul pertanyaan dimana selama empat tahun menjabat ketua, tantangan apakah yang paling sulit terkait transformasi KT Corp., Mr. Lee menjawab segala sesuatunya perlu diubah dari A sampai Z dan perubahan itu pasti sulit karena pasti akan ada saja ujian berat yang akan dihadapi. KT Corp. adalah 100% perusahaan swasta dan kepemilikan investor asing sekitar 49%., tapi permasalahannya adalah ketiadaan pemegang saham besar seperti kelompok konglomerat, pejabat pemerintah, politikus. Maka pemerintah dapat saja mengganti CEO kapan pun mereka inginkan. Ini melawan hukum, tapi mereka mengira itu adalah bisa saja terjadi. Akibatnya para pekerja beranggapan jika nanti terpilih presiden yang baru, mungkin juga akan terjadi perubahan cara kepemimpinan. Untuk itu dibutuhkan suatu prinsip. Prinsip paling nomor satu adalah stabilitas sistem pemerintahan perusahaan. Selama perencanaan dan pengembangan stabilitas jangka panjang tetap digalangkan, dia akan bersungguh – sungguh mendirikan sistem pemerintahan yang tak seorang terkecuali pun board of directors dapat mengubahnya. Hal itu akan menjadi suatu pijakan, lebih daripada perkenalan sebuah produk Iphone atau lainnya.
Dari transformasi tersebut bisa jadi sangat sulit untuk mengubah kebiasaan lama para pekerja pada saat perusahaan ini belum menjadi perusaahaan swasta seperti kondisi saat ini. Mr. Lee pun menanggapi hal tersebut dengan dasar kepercayaan yang tinggi dari serikat perdagangan sehingga kita dapat melakukan transformasi. Kepercayaan tersebut didapat ketika dia berhasil menggabungkan perusahaan KT Corp. dan dengan dasar kepercayaan yang kuat itulah transformasi pun dapat terjadi. Dia mengubah segalanya termasuk perubahan tingkat gaji, penghapusan sistem promosi, dan pengenalan pensiun dini.
Pendapat Mr. Lee mengenai peran KT Corp. ketika berada di negara lain di luar Korea Selatan adalah kita tidak mempunyai niat untuk membeli atau mengawasi operator asing yang mahal. Apa yang coba kita lakukan adalah mengambil keuntungan dari banyak pengalaman transformasi KT. Ini hanya perusahaan yang baik dan benar – benar serius dalam penggabungan kabel dan nirkabel. Itu artinya kita memiliki banyak sesuatu untuk dijual, khususnya untuk mengembangkan negara. Orang – orang banyak berpikir bahwa agar KT Corp. dapat go Internasional kita harus membeli assets asing. Tapi kita sama sekali tidak mempunyai niatan seperti itu. Di Afrika Selatan kita mengirim lebih dari 100 orang ke sana dan mereka belajar banyak dengan menyediakan pelayanan profesional.
Masalah lain adalah bagaimana mengubah infrastruktur perusahaan yang masih tradisional dengan layanan komunikasi menjadi layanan broadband. Mr. Lee dalam perbincangannya menyebutkan bahwa dia berpikir sekarang ini Korea pasti berada di baris terdepan. Dari pengalamannya di Korea, dia melihat segalanya akan beralih ke jaringan broadband dalam jangka waktu lima tahun. Apakah itu secara mobile atau di tempat itu tidak penting. Ketika ini sudah menjadi jaringan broadband, kamu dapat berpikir bagaimana kira – kira kedudukan layanan komunikasi tersebut. Ini akan menjadi bagian kecil dari kemampuan tersebut. Selama jaringan ini adalah broadband artinya bahwa kamu tetap dapat mengundang sebagian besar dari provider – provider yang tidak memiliki infrastruktur tersebut. Jadi jika perusahaan telekomunikasi hanya menyisakan layanan – layanan komunikasi, masa depan kita akan binasa. Lebih spesifik lagi Mr. Lee menambahkan bahwa broadband dapat digunakan dalam banyak cara, misalnya menyediakan seluruh tempat pasar yang pasti bagi pemakai dan penerimaan pendapatan. Termasuk juga, kita dapat menciptakan wujud barang secara virtual atau maya yang dapat diperdagangkan. Atau kebutuhan lain akan layanan broadband yang tinggi misalnya layanan musik, learning atau e-learning, keamanan, dll.
Mr. Lee memiliki beberapa pengalaman perubahan secara radikal ketika dia menurunkan biaya mobile data empat tahun lalu. Dia menurunkan cost data sampai dengan 88%. Banyak yang menyalahkannya karena melukai industrinya sendiri. Tapi ini merupakan kejadian yang tak terelakkan bahwa penggunaan akan lebih banyak. Hal ini terjadi di negara lain. Kita harus menurunkan biaya mobile internet dan membebaskan rasa takut orang terhadap mahalnya harga untuk data. Itu merupakan satu – satunya jalan menuju era broadband.
(Maangedaily/AA/TML-wsj)