(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Tidak bisa dibayangkan bagaimana sepinya dunia bisnis jika tidak ada iklan. Harus diakui bahwa iklan lah yang telah menyemarakkan dunia bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis dengan sendirinya dapat ikan dengan adanya persaingan dalam iklan. Makin tinggi persaingan iklan akan berbanding lurus dengan makin tingginya kompetisi dalam bisnis. Walau begitu, masih ada komponen lainnya yang menentukan persaingan bisnis. termasuk distribusi, harga, dan produknya sendiri.
Iklan adalah salah satu komponen penting dalam bisnis melalui iklan lah pesan-pesan dari produsen disampaikan para calon pemakai dan pemakai produk ataujasa. Bagi konsumen, iklan sangat menolong karena sifatnya yang dengan informasi. Jika iklan itu mengenai produk baru. nuansa promosinya sangat kental. Dari tidak tahu menjadi adalah suatu proses. Sementara, bagi pemakai tetap suatu atau jasa. iklan mempunyai tujuan untuk mengingatkan apun manusia mempunyai sifat pelupa. yang berbeda hanya tinggi atau rendahnya sifat tersebut.
begitu pentingnya peran iklan dalam meningkatkanan penjualan produk atau jasa. tidak heran jika bisnis iklan pun ikut berkembang. Tentu yang dimaksud di sini adalah bahwa berhasilnya iklan dalam mendongkrak penjualan. Sebagai suatu industri jasa, bisnis iklan mensyaratkan banyak hal. Salah satu di antaranya adalah bahwa bisnis iklan merupakan suatu multi disiplin. Artinya. diperlukan sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu. Walau begitu. inti dari padanya adalah komunikasi.
Secara umum berkembangnya industri jasa ini akan sangat tergantung dengan perkembangan industri di suatu Negara. Secara ekstrim. jika industri suatu negara mengalami stagnasi. dengan sendirinya kue dari bisnis iklan akan ikut mengecil.
Hambatan dalam distribusi produk, sebagai contoh, akan sangat negatif dampaknya terhadap bisnis ini. Ini memang seperti merupakan sifat dari industri jasa. Namun demikian. bisnis iklan juga diharapkan dapat membuka peluang-peluang bagi suatu industri, tidak sekadar ‘menunggu bola’. Di sinilah kemudian berkembang persaingan dalam bisnis iklan karena kemampuan menghasilkan iklan yang tepat sasaran menghasilkan tukaran yang sangat bernilai bagi bisnis jasa ini.
Walaupun proses penyampaian pesan melalui iklan sepintas kelihatan sederhana, dalam kenyataannya tidak demikian. Dalam perjalanannya, suatu pesan akan menemui rintangan. Alhasil, jalan yang tidak mulus ini lah yang mengakibatkan pendesainan iklan harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk calon penerima pesan dengan berbagai latar belakang dan aspek yang melingkupi, dan media yang akan dipakai dalam penyampaian pesan. Mengingat begitu banyak aspek yang harus dipertimbangkan maka seringkali ditemui hambatan pula dalam menghasilkan suatu iklan yang tepat sasaran.
Bisnis iklan sebagaimana halnya bisnis-bisnis lainnya keberhasilannya akan sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang ada. Kualitas sumber daya manusia atau kehandalannya adalah faktor yang utama. Kebutuhan untuk yang satu ini akan sangat terasa dibandingkan dengan industri produk. Ini terlihat jelas karena industri jasa ini pada hakekatnya mensyaratkan kreatifitas. Hasilnya dalam bentuk desain iklan tidak massal seperti produk. Tidak heran jika industri ini kemudian memerlukan banyak individu yang mampu menghasilkan desain bermutu.
Desain iklan sebagai suatu luaran akan merupakan implementasi dari berbagai gagasan. la selalu dimulai dari sederhana untuk menyarnpaikan pes an tentang nilai produk atau jasa. Untuk itu diperlukan masukan tidak dari ahli desain grafis untuk mengaktualkan gagasan tersebut, Juga berbagai ahli lainnya. Kemampuan dalarn fotografi aman dalam industri produknya akan sangat mem¬bantu, Sementara, persaingan dalam suatu industri harus diketahui oleh para pendesain iklan. lni termasuk pemantauan –iklan iklan dari produk sejenis. Walau begitu, yang harus oleh para pendesain iklan adalah nilai dari produk yang akan ditawarkan. Bagaimana pun, konsumen dan konsumen hanya akan tertarik untuk membeli jika nilainya memang diperlukan.
Mengingat iklan adalah kreativitas, maka sifat inovatif harus ada di dalamnya. Ini yang akan membedakan antara iklan biasa’ dengan iklan yang ‘luar biasa’. Kemampuan untuk membacaa preferensi konsumen adalah salah satu yang akan membedakan desain yang inovatif dari yang tidak. Tidak kurang dari Gary Hamel yang mengatakan bahwa inovasi sangat diperlukan untuk berhasil dalam bisnis masa kini. Artinya desain iklan pun harus sama inovatifnya dengan produk atau Jasa nya sendiri. Keduanya harus sejalan dan saling mendukung.
Gary Hamel lebih jauh melihat bahwa keberhasilan suatu yang inovatif akan ditentukan oleh hubungannya dengan lumen. Lebih rinci yang dimaksud di sini adalah cara perus¬ahaan masuk ke pasar’, ‘cara mencapai konsumen’, -saluran diPakai, dan jenis konsumen yang mendukungnya. Semua ini harus dipahami oleh perusahaan iklan, sebagai dari persyaratan sebelum mendesain suatu iklan.
Dalam arti lain, hubungan yang erat antara perusahaan iklan pemberi jasa dengan perusahaan penghasil produk atau sebagai klien, harus saling mengisi dan saling melengkapi. Hubungan kerja yang baik, timbal balik, dan saling menguntungkan membentuk landasan hubungan kerja yang kuat. Hasil dari padanya diharapkan adalah suatu desain yang ‘dahsYat’.
Kehebatan suatu iklan yang merupakan suatu kerja bareng dari berbagai disiplin. sebagai luarannya memang hanya gambar dan kata-kata. Namun dengan permainan warna, keindah dan daya tarik suatu gambar. dilengkapi dengan pesan yang dikemas dalam permainan bentuk huruf sehingga enak untuk dilihat oleh sepasang mata manusia. hasilnya adalah suara karya seni yang dahsyat. Namun, kedahsyatan suatu desain iklan akan diuji oleh sejauh mana ia mampu menghasil tukaran. Adapun tukaran yang dimaksud adalah iklan tersebut tidak hanya mampu menarik perhatian konsumen terlebih calon konsumen. lebih jauh lagi sehingga mereka membeli produk atau jasa yang diiklankan.
Tantangan yang sedemikian berat sepenuhnya disadari oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa ini. Ini lah sebabnya mereka kerja keras dalam menghasilkan desain yang tepat sasaran. Bagi John M.T. Balmer, pakar dart University Bradford. Inggris, iklan adalah suatu identitas yang dikomu nikasikan. Ia bahkan membagi komunikasi korporasi total dalam tiga jenis komunikasi, primer. sekunder, dan tersier. Dalam komunikasi primer, akan mencakup produk, jasa perilaku dari perusahaan dan personilnya. Sementara iklan public relations dan identitas visual dikategorikan sebagal komunikasi sekunder. Selain itu, masih ada komunikasi tersier yang antara lain adalah ‘cerita dari mulut ke mulut’ (word of mouth) tentang suatu produk atau jasa yang ‘disiarkan’ dari konsumen ke calon konsumen.
Andaikata persaingan bisnis dimulai dengan persaingan iklan, maka dapur dari persaingan tersebut adalah pada kreatifitas. Artinya. persaingan tersebut terletak pada desain iklan yang merupakan hasil suatu kreativitas. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah faktor-faktor apa yang diperlukan untuk menghasilkan desain yang baik, inovatif, dan tepat sasaran. Untuk itu, ada baiknya jika meminjam pandangan Michael’ Schrage, seorang peneliti pada MIT (Massachusetts Institute of Technology bahwa kreatifitas akan muncul melalui ‘brain’.
Sebagai suatu kancah perdebatan dan tukar pikiran, maka ‘brainstorming’ memang bukan sekadar adu otak dan mau sendiri dari para individu yang mendesain suatu iklan. Jauh dari itu, melalui ‘brainstorming’, berbagai gagasan pandangan harus dikaji dan diuji sehingga akan menseleksi an yang ‘dahsyat’ dari yang ‘biasa-biasa’ saja. Schrage bahkan menyebutkan bahwa seharusnya brainstorming sebagai gagasan harus merupakan budaya di perusahaan yang bisnisnya adalah iklan.
Namun ia menambahkan hendaknya ini bukan suatu ritual belaka, melainkan kerja bereng untuk menghasilkan desain iklan yang tepat sasaran. Bahkan iklan masa kini semakin tinggi tingkat persaingannya di pasar, yang uensi logisnya adalah diperlukan kejelian yang tinggi sebelum melepaskan suatu iklan ke pasar dengan jalan memasangnya di media cetak atau elektronika yang tepat dan memperhitungkan waktu pemasangan yang tepat pula.
Dengan sendirinya, tekanan untuk menghasilkan iklan yang tepat ‘an dengan cepat pada akhirnya tidak bisa dihindari. Sementara itu, bayangan akan besarnya perolehan bisnis jasa ini selalu berada di pelupuk mata para eksekutif perusahaan pembuat iklan. Kemampuan untuk mengelola semua aspek ini harus dipertimbangkan dengan tepat dan bijak, agar menghasilkan iklan yang tepat sasaran sesuai dengan keinginan dan klien tentunya. (FAD)
(disadur dari buku Mitos Business)
(Vibiz Consulting/AA/TML)