(Business Lounge – Business Today), Pergerakan akan bisnis sepeda motor roda tiga terus bergerak maju. Peminat motor jenis niaga ini makin meningkat setiap tahun nya baik bagi kalangan pribadi hingga instansi. Di Indonesia sendiri motor niaga terhitung dari tahun 2012 sampai sekarang ini mengalami peningkatan sebesar 40 persen dan permintaan nya berasal dari pengusaha kecil dan menengah (UKM).
Permintaan yang terus meningkat tidak terlepas dari bertumbuhnya bisnis usaha yang semakin pesat dan dinamis , khususnya akan sektor UKM sehingga membuat penyedia kendaraan alternatif niaga ini memberikan banyaknya model bagi motor roda tiga niaga ini dan variasi harga yang lebih ekonomi namun fungsinya sangat efektif.
Berdasarkan data lima tahun terakhir, perkembangan kendaraan bermotor niaga roda tiga pertumbuhannya luar biasa yakni di awal kemunculanya pertumbuhanya mencapai 200 persen pada 2009, 100 persen pada 2011 dan terakhir pada 2012 mencapai 40 persen dengan total penjualan 30.000 unit kendaraan roda tiga.
Akhmad Z Dallie, General Marketing PT Triangle Motorindo , pemegang lisensi Viar motor roda tiga ini menyatakan tahun 2013 ini, Viar menargetkan penjualan 39.000 unit, atau 57 persen dari target penjualan seluruh produk Viar pada 2013.
Dan yang membuat kendaraan ini lebih diminati karena sistem pembayaran pajaknya masih dikategorikan sebagai pajak bermotor, dan hal itu sangat membantu bagi para peritel dan pemilik agen-agen kecil maupun UKM seperti perusahaan ritel gas, air mineral, kuliner bahkan di instansi pemerintahan, karena pengenaan pajak yang murah namun dapat digunakan sekelas mobil.
Pertengahan 2013 ini akan akan muncul kendaraan motor roda tiga dengan kapasitas mesin lebih kecil, selama ini kan berkisar 150cc hingga 200cc, nanti akan muncul produk 100cc. Hal ini disebabkan kebutuhan pasar untuk kendaraan motor roda tiga yang lebih murah meningkat, dari sekian jenis motor roda tiga ini yang paling banyak diminati berupa model standar. Jenis ini banyak digunakan masyarakat untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Selain standar, terdapat juga tipe lain seperti untuk angkutan tabung elpiji, galon, bahkan sebagai mini toko, sehingga merupakan tantangan bagi pabrikan kendaraan niaga alternatif itu untuk mengeluarkan produk kendaraan berkapasitas lebih kecil dengan harga lebih murah.
(rs/IK/md-ant)