(Business Lounge – Business Insight) Qantas Airways mengatakan akan menaikkan harga tiket dasar untuk mengkompensasi fuel surcharge yang terpisah, hal ini mendorong kembali himbauan industri penerbangan untuk menurunkan tarif di tengah penurunan harga minyak.
Maskapai milik Australia ini telah pulih dari penurunan laba tahunan yang tajam, mengatakan turunnya lebih dari separuh harga minyak selama enam bulan terakhir ini tidak cukup untuk mengimbangi persaingan yang kuat dalam harga internasional. Maskapai besar lainnya juga berpendapat bahwa harga tiket dasar mengontrol permintaan, daripada biaya, tetapi Qantas tampaknya menjadi yang pertama untuk menggunakan argumen mempertahankan untuk meng-absorb biaya bahan bakar.
“Jika Anda melihat tren pada penerbangan global selama dekade terakhir, biaya dan persaingan telah meningkat sementara harga dan margin maskapai telah turun,” demikian dikatakan Chief Executive Qantas Alan Joyce dalam sebuah pernyataan seperti dilansir oleh Reuters.
Dia menambahkan bahwa hasil dari penumpang tetap jauh di bawah tingkat sebelum krisis keuangan global dan harga minyak yang lebih rendah akan menyebabkan penerbangan dalam posisi yang lebih baik untuk berinvestasi dalam pesawat baru, lounge dan rute.
Minyak saat ini 60 persen lebih murah daripada harga pada bulan Juni pada tahun lalu. Keuntungan yang dicapai pun mencapai hampir $ 5 miliar meningkat dari keuntungan industri global tahun ini mencapai US $ 25 miliar (sekitar 300 triliun rupiah). Namun International Air Transport Association memperkirakan bahwa laba bersih penerbangan per penumpang tahun ini akan naik dengan hanya $ 1 dibandingkan dengan tahun lalu, dari $ 6 sampai $ 7.
Pakar penerbangan mengatakan pada pekan lalu seperti dilansir oleh Reuters bahwa penerbangan tidak mungkin untuk memotong tarif menyusul penurunan dramatis harga minyak, meskipun permintaan dari politisi dan kelompok konsumen melewati penghematan untuk pelanggan.
Emirates mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan apakah akan memotong biaya tambahan, sementara Qatar Airways mengatakan akan mengurangi biaya, tanpa mengatakan kapan atau berapa banyak.
AirAsia mengatakan pada hari Senin (26/1) akan menghapus biaya tambahan bahan bakar di semua afiliasi regional dan jarak jauh sebagai bagian AirAsia X. Qantas saingan Virgin Australia Holdings Ltd menghapus biaya tambahan bahan bakar yang tersisa pada rute AS pada pekan lalu.
Para pengamat mengatakan menghapus keterangan “fuel surcharge” dari halaman booking merupakan langkah pemasaran yang signifikan.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana