(Business Lounge – Business Today) Pendapatan yang diterima dari penjualan hampir 1000 supermarket di Jepang semakin menurun, khususnya pada bulan Juli lalu seperti yang dilaporkan Japan Chain Stores Association hari ini (21/8).
Pendapatan penjualan supermarket bulan Juli lalu yang dilaporkan asosiasi peritel di Jepang tersebut tercatat turun 2,1 persen secara tahunan. Penurunan ini dilaporkan turun untuk bulan keempat berturut-turut sejak kenaikan pajak konsumsi tanggal 1 April lalu yang menetapkan kenaikan pajak penjualan dari 5% ke 8%.
Laporan dari asosiasi peritel yang didirikan tahun 1967 menyebutkan bahwa total penjualan di 9252 toko yang dioperasikan oleh 60 jaringan supermarket menjadi ¥ 1,09 miliar (10,50 juta dolar AS). Penurunan ini juga mensinyalkan bahwa penjualan ritel di Jepang akan semakin minus pada bulan Juli lalu.
Dari penjualan gabungan supermarket tersebut, penjualan makanan merupakan paling dominan dan yang biasa menyumbang sekitar 64 persen dari total penjualan pada bulan Juli lalu turun 0,5 persen, sedangkan penjualan pakaian turun 8,6 persen.
Selain itu dilaporkan juga penjualan produk sehari-hari seperti barang interior dan bermacam-macam barang sehari-hari turun 2,7 persen, karena penjualan sepi di musim panas yang biasanya meningkat setelah awal tahun anjlok pasca cuaca dingin yang hampir melumpuhkan negeri tersebut.
Jika melihat penjualan ritel Jepang yang dilaporkan setiap bulannya oleh kementrian keuangan Jepang, sejak bulan April lalu penjualan sektor ini selalu negatif setelah 8 bulan sebelumnya meningkat. Dan sebagai informasi Sales Retail negeri sakura ini pada bulan Juni lalu seperti yang dilaporkan Kementrian Keuangan turun ke -0,58 indeks poin.
Joel/Journalist/VM/BL
Editor: Jul Allens