(Business Lounge – Lead & Follow) Tim Jokowi-JK bersama dengan tim transisinya telah mulai mendesain struktur bakal kabinet yang akan dibentuknya. Beberapa langkah yang akan diambil adalah melakukan penggabungan beberapa kementerian, melakukan pemecahan atas kementerian yang dirasa sangat luas, juga memunculkan kementerian baru yang dirasa sangat penting untuk dibentuk.
Beberapa penggabungan kementerian yang sedang digodog untuk mendapatkan komposisi yang ideal dilakukan untuk mendukung strategi pemerintahan yang baru. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangan untuk mengefisienkan kinerja kementerian serta sebagai upaya untuk memudahkan dan meningkatkan koordinasi dalam program-program pembangunan.
Ada sejumlah opsi yang sedang dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang mengenai struktur kementerian pemerintahan terbaru:
- Status quo, yaitu dengan mempertahankan jumlah kementerian seperti sekarang ini.
- Pendekatan fungsional, yaitu dengan cara mendeteksi fungsi kementerian.
- Pendekatan ideologis berbasis trisakti, sampai saat ini masih belum ada pembahasan matang soal formulanya.
- Pendekatan dan kompleks sistem, yaitu dengan melakukan penggabungan semua opsi di atas.
Tetapi semua bentuk kementerian ini nantinya akan kembali lagi kepada presiden yang memilik hak prerogatif di dalam menentukan dan mengangkat para menterinya.
Melakukan Re-organisasi
Apa yang saat ini sedang dicoba untuk dirumuskan di dalam rumah transisi adalah juga melakukan re-organisasi yang nantinya akan sangat menentukan apakah organisasi tersebut dapat berjalan atau tidak.
Maka ada 3 hal mendasar yang tidak dapat diabaikan dalam melakukan re-organisasi:
1. Visi dan misi
Visi dan misi adalah tujuan atau arah yang hendak dicapai oleh sebuah organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk sudah dapat dipastikan oleh karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Misalnya saja: Indonesia Baru, yang diusung oleh Jokowi-JK. Maka apa itu Indonesia Baru, seperti apa dan bagaimana itu Indonesia Baru, harus dirumuskan dengan jelas dan terperinci.
Tanpa adanya visi dan misi yang jelas, maka struktur organisasi pun tidak dapat dibuat dengan ideal.
2. Strategi
Di dalam mencapai sebuah visi maka, harus ditentukan strategi apa yang hendak diterapkan. Menggabungkan beberapa kementerian, memecah sebuah kementerian, atau memunculkan kementerian yang baru, merupakan bagian dari srategi yang akan diterapkan oleh tim Jokowi-JK.
3. Nilai-nilai Organisasi
Untuk mencapai visi dan misi melalui strategi yang telah ditetapkan maka harus dirumuskan apa yang menjadi nilai-nilai yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan.
Sebagai contoh, di dalam revolusi mental yang diusung Jokowi-JK maka ada 3 nilai yang menjadi dimensi pembangunan manusia: sehat, cerdas dan berkepribadian. Maka di dalam program-program yang akan diterapkan maka ke-3 nilai tersebut haruslah terkandung di dalamnya.
Untuk mencapai sebuah Indonesia Baru, maka memang sangat perlu untuk dilakukan perubahan-perubahan. Untuk melakukan perubahan, maka re-organisasi sangat perlu dilakukan.
(back to Jokowi : Re-Think Indonesian Leadership)
Ruth Berliana/Managing Partner Human Capital Development/VMN/BL



