(Business Lounge – World News) – Rusia menaikkan harga gas alam terhadap Ukraina dan mengancam akan meminta penngembalian terhadap berbagai potongan harga dari gas alam yang sebelumnya. Hal ini terjadi sebagai tanggapan atas gerakan yang dilakukan oleh polisi Ukraina yang melucuti senjata grup nasionalis setelah terjadi penembakan di ibukota.
Kepala dari raksasa perusahaan negara pengontrol gas alam Rusia, Alexei Miller, mengatakan jika pada hari Selasa perusahaan telah menarik potongan harga bulan Desember yang menyebabkan harga gas menjadi $268.50 per 1.000 meter kubik dan mematok harga di $385,50 per 1.000 meter kubik untuk kuartal kedua.
Potongan harga merupakan sebuah penolong keuangan bagi Ukraina. Pertolongan ini merupakan tawaran dari Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, setelah keputusannya membuang kesepakatan dengan Uni Eropa agar dapat mendekatkan diri dengan Moskow. Kebijakan ini memancing protes selama tiga bulan yang pada akhirnya memaksa Yanukovych untuk menyelamatkan diri ke Rusia.
Rusia menggunakan keuangan sebagai cara untuk menghantam Ukraina. Dengan kencangnya kecaman dari dunia internasional terhadap pergerakan pasukan Rusia disepanjang perbatasan yang mengindikasikan adanya niat Rusia untuk terus melakukan invasi. Langkah ini merupakan sebuah langkah yang cukup efektif sebab kondisi Ukraina saat ini yang tertatih-tatih di jurang kebangkrutan. Miller mengatakan bahwa alasan Gazprom menaikkan harga gas alam karena Ukraina gagal membayar untuk pasokan gas pada kuartal sebelumnya yang mana saat ini telah mencapai posisi $1,7 triliun.
Langkah Rusia ini tentunya akan memberatkan Ukraina terutama para penduduk Ukraina yang selama ini sangat bergantung terhadap besarnya subsidi yang menjaga harga gas tetap rendah. Selain itu langkah yang dilakukan Rusia ini juga membuat hutang negara menjadi membengkak.
Afif Bahar/Analyst Vibiz Research/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara