Timbul Dugaan Rute MH370 Diprogram Ulang

mh370 australia

Angkatan Udara Australia mencari pesawat MH370 di atas Samudera Hindia bagian selatan, 20 Maret 2014 (European Pressphoto Agency)

(Business Lounge – World Today) – Kabar pencarian MH370 kali ini, penyelidik Amerika Serikat semakin yakin bahwa siapapun yang memegang kendali pesawat Malaysia Airlines MH370 telah memprogram ulang komputer pengendali arah pesawat. Program arah pesawat bertujuan menerbangkan pesawat melalui serangkaian titik navigasi yang telah ditentukan sebelumnya. Rute baru ini telah dimasukkan dalam program sebelum MH370 menghilang dari radar, demikian menurut dua sumber.

Sumber terpercaya mengatakan bahwa teori tersebut kian dipercaya oleh penyelidik. Keyakinan investigator berdasarkan informasi yang diperoleh dari data normal terakhir yang dikirim dari pesawat Boeing 777 tersebut ke satelit komunikasi.

Teori yang mengatakan bahwa seseorang atau sebuah kelompok telah merencanakan perubahan arah pesawat semakin diyakini oleh banyak pihak, menurut sumber. Pilot dan pengamat aviasi yang berpartisipasi dalam penyelidikan MH370 meyakini itu adalah skenario paling memungkinkan soal hilangnya pesawat. MH370 berubah haluan dari rute awalnya menuju Beijing dari Kuala Lumpur pada 8 Maret.

Pola pikir penyelidik ini sejalan dengan cara yang biasanya dipakai para pilot untuk menyeberangi Selat Malaka. Sejak minggu lalu, beberapa sumber mengatakan penyelidik menduga perubahan arah MH370 saat berbelok ke barat telah diprogram secara manual memakai komputer pesawat. Namun sekarang mereka yakin perjalanan sesudahnya di atas Selat Malaka juga telah diprogram sebelumnya.

Meskipun begitu, para penyelidik dari beberapa negara masih belum mengesampingkan dugaan lainnya sebagai penyebab hilangnya MH370 dari radar sipil. Sejumlah faktor yang masih dipertimbangkan antara lain kebakaran dalam pesawat, masalah listrik, dan beberapa kegagalan fatal lainnya.

Berdasarkan kenyataan dan fakta yang ada, penjelasan yang ada setiap hari setiap mengenai kemungkinan hilangnya MH370 itu menjadi kurang masuk akal, demikian menurut pengamat keselamatan udara independen dan sumber yang mengikuti jalannya penyelidikan.

Contohnya, teori kebakaran yang cukup hebat sampai membuat pilot atau berbagai sistem pesawat lainnya tidak berfungsi. Jika benar terjadi kebakaran, tidak mungkin pesawat sebesar MH370 dapat terus terbang selama berjam-jam tanpa merusak struktur atau sistem penting lainnya dalam pesawat.

Pengamat keselamatan udara juga mengatakan transponder yang gagal berfungsi menunjukkan bahwa seseorang yang tahu banyak soal sistem pesawat Boeing 777 dengan sengaja mematikan kedua transponder. Sebelum transponder dimatikan, sistem komunikasi lewat satelit yang dengan rutin mengirim data pesawat, telah dimatikan terlebih dahulu.

Fanny Sue/VM/BL-WSJ

Editor : Fanya Jodie

Foto : WSJ

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x