(Business Lounge – Global News) BP semakin dekat dengan kesepakatan untuk menjual saham mayoritas unit pelumas Castrol kepada Stonepeak, sebuah firma investasi infrastruktur asal Amerika Serikat. Transaksi ini disebut-sebut akan menilai Castrol sekitar US$10 miliar termasuk utang, menjadikannya salah satu divestasi terbesar BP dalam beberapa tahun terakhir dan penanda penting pergeseran strategi perusahaan.
Bagi BP, langkah ini sejalan dengan agenda penajaman portofolio dan disiplin modal. Castrol merupakan bisnis mapan dengan merek global kuat dan arus kas relatif stabil, tetapi tidak lagi sepenuhnya selaras dengan fokus BP yang kian mengarah pada energi rendah karbon, gas, dan proyek-proyek transisi energi. Dengan melepas kendali mayoritas, BP dapat mengunci nilai tinggi dari aset non-inti sekaligus mempertahankan eksposur minoritas terhadap kinerja jangka panjang Castrol.
Valuasi sekitar US$10 miliar mencerminkan daya tarik Castrol sebagai bisnis defensif. Permintaan pelumas otomotif dan industri cenderung tahan siklus, didukung basis pelanggan global dan jaringan distribusi luas. Bagi Stonepeak, aset ini cocok dengan mandat investasi jangka panjang yang mengutamakan arus kas stabil dan potensi optimasi operasional. Kepemilikan mayoritas memberi ruang bagi Stonepeak untuk mendorong efisiensi, ekspansi pasar berkembang, dan strategi produk bernilai tambah.
Kesepakatan ini juga menyoroti dinamika pasar M&A di sektor energi dan industri, di mana aset-aset mapan dengan profil kas solid diburu investor alternatif. Private equity dan dana infrastruktur semakin agresif mengisi ruang yang ditinggalkan perusahaan energi besar yang merampingkan portofolio. Dalam konteks ini, Castrol tampil sebagai “aset jembatan” yang menghubungkan ekonomi lama berbasis mesin pembakaran dengan kebutuhan industri modern.
Dari sisi BP, hasil penjualan berpotensi memperkuat neraca dan mendukung kebijakan pengembalian kepada pemegang saham, termasuk dividen dan pembelian kembali saham. Di saat yang sama, dana segar tersebut dapat dialokasikan ke proyek prioritas dengan profil pertumbuhan lebih tinggi atau ke pengurangan utang, memperbaiki fleksibilitas finansial di tengah volatilitas harga energi global.
Namun, tantangan tetap ada. Transisi kendaraan listrik dalam jangka panjang dapat menekan permintaan pelumas konvensional. Meski demikian, Castrol telah berinvestasi pada produk khusus untuk kendaraan listrik dan aplikasi industri baru, sebuah narasi pertumbuhan yang kemungkinan menjadi bagian dari tesis investasi Stonepeak.
Jika kesepakatan ini rampung, penjualan mayoritas Castrol akan menegaskan arah BP yang lebih fokus dan pragmatis: mengkristalkan nilai dari bisnis matang sambil mempersiapkan portofolio untuk fase energi berikutnya. Bagi pasar, transaksi ini menjadi sinyal bahwa aset berkualitas dengan arus kas kuat tetap mendapat valuasi premium—terutama ketika berada di tangan investor yang sabar dan berorientasi jangka panjang.

