(Business Lounge – Business Today) – Sehubungan dengan alih teknologi, fasilitas produksi bersama, dan peningkatan penjualan di Amerika Utara dan negara berkembang, maka Renault SA, Nissan Motor, dan Mitsubishi Motors sepakat membentuk kemitraan. Sebelumnya, Renault-Nissan telah menjalin kerjasama dengan Daimler AG (Jerman) dan Avto VAZ (Rusia). Langkah kerjasama ini ditujukan untuk menyaingi raksasa otomotif seperti Volkswagen AG (Jerman) dan Toyota Motor (Jepang).
Renault dan Nissan sendiri telah mengukuhkan aliansinya 14 tahun lalu. Renault memiliki 43,4% saham di Nissan dan perusahaan Jepang itu memiliki 15% saham mitra Prancisnya tersebut.
Menurut Renault, Nissan, dan Mitsubishi, salah satu produk pertama aliansi baru itu adalah sedan yang diproduksi oleh anak usaha Renault, Renault Samsung Motors di Korea Selatan dan akan dilepas dengan memanfaatkan merek Mitsubishi di Amerika Utara. Ketiga pabrik ini akan memusatkan perhatian pada upaya mengembangkan teknologi kendaraan listrik baru secara bersama-sama ketimbang membuat mobil baru, setidaknya untuk sekarang.
Pakta kerjasama tersebut semakin mendekatkan Mitsubishi ke pusat persekutuan Renault-Nissan-Daimler yang juga bermitra dengan Dongfeng Motor (Cina) dan Ashok Leyland (India), demikian juru bicara aliansi tersebut. Namun, kini kerjasama itu lebih ditujukan untuk kepentingan industri ketimbang keuangan. “Kami tidak memiliki rencana untuk ikut andil dalam saham Mitsubishi,” ujar sang juru bicara.
Seperti kebanyakan produsen kendaraan berskala massal lainnya, Renault berhasrat meningkatkan volume produksi guna mengimbangi biaya tetap pabrik Korea Selatan, Prancis, dan Eropa lainnya yang memiliki angka produksi rendah. Pabrikan itu hanya mencatatkan sedikit kenaikan permintaan mobil baru yang membuat banyak pabrik mobil di kawasan mencetak kapasitas surplus.
Mitsubishi kembali mencoba untuk mencapai mementum penjualan global setelah pernah diselamatkan oleh induk perusahaan Mitsubishi Group menyusul utang bertumpuk pada awal dasawarsa silam.
Kemitraan yang baru itu akan berupaya mengembangkan kongsi Nissan-Mitsubishi di Jepang bernama NMKV guna menghasilkan mobil jenis Kei—kendaraan kecil yang penjualannya terbatas di pasar Jepang—untuk kedua brand. Dengan adanya kemitraan baru, NMKV akan membuat kendaraan mungil yang baru, termasuk juga mobil bertenaga listrik, yang akan dijual secara global.
(ic/ic/bl-wsj)
Foto : drivearabia.com