(Business Lounge – Business Today) – Sepertinya, BlackBerry bisa sebentar lagi bernasib agak membaik. Kabarnya, BlackBerry Ltd. menyatakan telah mencapai kesepakatan awal untuk menjual perusahaan tersebut kepada salah satu pemegang saham terbesarnya dengan nilai $4,7 miliar. Namun, BlackBerry tetap berharap akan ada tawaran yang lebih tinggi.
Fairfax Financial Holdings Ltd., firma asuransi asal Kanada, telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dewan direksi BlackBerry yang menyatakan Fairfax bersedia membayar $9 per saham secara tunai untuk 90% saham BlackBerry. Fairfax sendiri saat ini memegang 10% saham BlackBerry.
Kesepakatan tersebut terjadi akhir pekan lalu setelah BlackBerry mengumumkan rencana pemangkasan sebesar 40% tenaga kerja, serta kegagalannya dalam menjual smartphone dengan total nilai $1 miliar. Hari itu, saham BlackBerry anjlok 17% hingga mencapai lebih rendah dari $9.
Namun, kesepakatan itu masih jauh dari rampung. Pasalnya, ada waktu enam minggu untuk menjalani due diligence. Sementara Fairfax pun masih harus menyiapkan pembiayaan proses tersebut.
Kesepakatan tersebut juga tidak mengharuskan Fairfax untuk mengajukan tawaran pasti, sebuah hal yang menggarisbawahi lemahnya posisi tawar BlackBerry. Di sisi lain, BlackBerry harus membayar break-up fee kepada Fairfax sebesar lebih dari $150 juta jika memutuskan untuk menjual kepada pembeli lain sebelum 4 November.
Longgarnya struktur kesepakatan yang diajukan BlackBerry didorong oleh terus merosotnya performa perusahaan tersebut, demikian informasi sejumlah sumber. Dengan mengumumkan kesepakatan yang mengungkap harga pembukaan, perusahaan tersebut berharap akan ada rival yang terpancing untuk membeli sebagian atau seluruh perusahaan BlackBerry. Seorang sumber mengatakan usulan kesepakatan dengan Fairfax merupakan “cadangan”guna mengantisipasi jika tidak ada tawaran yang lebih tinggi.
Menurut Presiden Direktur dan Direktur Utama Fairfax, Prem Wasta dalam sebuah wawancara, “Menurut kami, semakin lama posisi perusahaan tersebut tidak distabilkan, mereka bisa kehilangan pegawai dan pelanggan. Kami pikir, ini saat yang tepat untuk mengajukan tawaran.”
Presiden Direktur BlackBerry, Barbara Stymiest menyatakan komite dewan khusus yang dibentuk untuk mengevaluasi sejumlah pilihan tengah mencari kesepakatan terbaik. Ia juga mengatakan perusahaan tersebut terbuka untuk menerima proposal dari pihak lain.
Sejumlah perusahaan ekuitas swasta di AS dan Kanada, dan mungkin perusahaan teknologi di Asia, dikabarkan juga sempat mempertimbangkan untuk menawar untuk mengakuisisi setidaknya sebagian kepemilikan di BlackBerry.
(Fanya Jodie/FJ-BL, WSJ)
Fanya Jodie : Chief HR dan Corporate Communication Officer Vibiz Consulting Group dan penulis folder Inspiration “Be Your Self” dan Business Today di web Businesslounge
Twitter: @fanyajodie
pic: business.financialpost.com