Retensi Tidak Hanya Berbicara tentang Gaji dan Bonus

(Business Lounge Journal – Human Resources) Masalah retensi adalah sebuah hal yang tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan, sebab persaingan di dunia bisnis sekarang ini sangat berdampak dalam memperebutkan para talent. Tidak hanya untuk mencoba menarik para talent yang baru untuk bergabung, namun juga bagaimana caranya untuk melakukan retensi bagi para talent yang sudah dimiliki. Tidak dapat dipungkiri bahwa permintaan tenaga profesional pada kenyataannya telah melebihi pasokan yang ada. Demikian seperti dituliskan oleh Broad College of Business, Michigan State University, bahwa perbandingan kebutuhan dan ketersediaan tenaga profesional mencapai 6:1, sehingga penting untuk bukan saja mengharapkan tenaga profesional dari luar, tetapi juga mengembangkan tenaga kerja yang sudah dimililiki dan melakukan langkah-langkah retensi.

Lalu siapakah yang bertugas untuk melakukan retensi? Human Capital Department? Board of Director?

Lembaga riset Michigan State University bekerja sama dengan lembaga riset independent melakukan sebuah penelitian terhadap lebih dari 50 organisasi yang berada di Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia, dengan sebuah kesimpulan bahwa para eksekutiflah yang bertanggung jawab untuk melakukan retensi pada organisasinya. Studi ini juga menyimpulkan bahwa banyak organisasi mengalami tantangan dalam hal succession planning and development. Saat ini, terjadi turn over yang cukup significant, diperkirakan hingga sepertiga profesional pada level menengah meninggalkan pekerjaannya semula setiap tahunnya. Ini bukanlah situasi yang baik, sebab masa depan sebuah organisasi jelas berada di tangan mereka yang berada pada level menengah ini. Bayangkan bila setiap mereka yang sampai pada level menengah kemudian memutuskan untuk meninggalkan organisasi, maka suatu saat organisasi akan sampai pada situasi yang sangat sulit sebab kekurangan talent masa depannya.

Maka hal pertama yang harus dipikirkan adalah bagaimana melakukan retensi terhadap level menengah. Siapakah yang bertanggung jawab melakukan hal ini? Para pemimpin organisasi, para eksekutif.

Setiap pemimpin hendaknya dapat mempersiapkan penerusnya dengan melakukan identifikasi dan retensi. Mengidentifikasi siapa yang cocok untuk menggantikannya serta mempersiapkan dan memastikannya hingga orang tersebut benar-benar dapat menggantikannya. Dengan demikian diperlukan adanya ikatan serta hubungan yang baik antara setiap pemimpin dan suksesinya. Bukan diperlakukan seperti pesaing, namun seperti partner yang sesungguhnya. Jika Anda ingin melakukan restensi terhadap orang-orang terbaik Anda, maka Anda harus menjaganya dan ini lebih dari sekedar menawarkan gaji dan bonus yang menarik. Salah satu yang dapat Anda lakukan adalah dengan menyiapkan jenjang karir yang akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus belajar dan berkembang pada posisi mereka saat ini atau bahkan mengijinkannya pindah pada area lain yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Biarkan mereka berkembang dengan Anda memfasilitasinya, atau mereka akan berkembang dengan cara yang mereka cari sendiri. Anda harus menerima kenyataan bahwa semua orang saat ini membutuhkan untuk berkembang. Jika Anda tidak dapat memenuhinya, maka mereka akan mencari jalannya.

Salah satu yang hal yang dapat Anda lakukan gunan memberdayakan para tenaga kerja Anda adalah dengan memberikan pendidikan. Ini merupakan cara yang jitu untuk dapat melakukan retensi terhadap para talent yang Anda miliki. Saya pernah mengetahui beberapa orang yang tetap bekerja pada sebuah perusahaan dengan pertimbangan bahwa mereka sering kali memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan di luar negeri.

Namun selain memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pengembangan, maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan retensi:

  • Melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang menjadi permasalahan dalam rekrutmen dan retensi yang berkaitan dengan Anda dan tim.
  • Lakukanlah rekrutmen talent dengan komposisi yang tepat.
  • Sediakanlah waktu khusus untuk tim Anda.
  • Sesuaikan kemampuan yang tim Anda miliki dengan kompetensi bisnis yang ada.
  • Pelihara dan kembangkanlah semua tenaga kerja yang Anda miliki.

Cobalah untuk membuat daftar langkah-langkah aplikatif apa yang dapat Anda lakukan dalam keseharian Anda sesuai dengan 5 poin di atas dan buatlah perencanaannya untuk dapat segera Anda terapkan.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal

Artikel terkait:

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x