(Business Lounge Journal – Lead and Follow) Dari semua karakter yang dimiliki oleh seorang pemimpin, integritas kemungkinan menjadi karakter yang paling penting. Hal ini disebabkan dengan integritas seorang pemimpin akan membangun kepercayaan, yang merupakan dasar dari influence kepada orang lain sebagai inti dari leadership. Saya memahami arti sederhana dari integritas adalah tetap mengerjakan yang benar ketika tidak ada seorang pun yang melihat Anda. Namun sikap seorang yang seperti itu, bisa disebabkan karena kebiasaan dan belum tentu karena mengikuti nilai dalam pikirannya, integritas yang benar terletak pada pikiran sehingga menguasai kebiasaan.
Integritas memiliki tiga komponen yang kritikal dan bukan saja melakukan apa yang benar. Pertama integritas adalah kesetiaan terhadap visi yang dimiliki, kemudian kesetian terhadap prinsip-prinsip moral, dan etika. Komponen yang sering dilupakan adalah bahwa seorang manusia tidak sempurna dan mungkin seorang pemimpin berbuat kesalahan, namun seorang yang memiliki integritas akan belajar dari perilaku yang salah dan kembali bangkit untuk seterusnya memperbaiki diri. Integritas bukanlah seperti bola kaca yang kita pegang dan kita jaga supaya tidak jatuh, namun integritas dibentuk dari perjalanan hidup seorang pemimpin yang pernah gagal dan belajar dengan jujur, rendah hati, serta tidak ada keangkuhan diri. Mungkin saya bisa bicara tanpa keraguan bahwa saya sudah jujur dan tidak pernah bohong dalam hidup saya, tapi saya membohongi diri saya dengan mengatakan seperti itu.
Pertumbuhan dalam integritas membutuhkan keberanian dan kejujuran untuk memilikinya. Integritas yang saya miliki hari ini seringkali adalah buah dari pengalaman saya yang menyakitkan karena saya tidak setia kepada moral dan etika yang seharusnya saya junjung tinggi. Waktu saya kecil saya diajarkan tidak berdusta, namun setelah dewasa saya telah melewati saat kebohongan yang saya lakukan membuahkan kehidupan yang berantakan. Melalui proses mentoring saya belajar bahwa integritas bukanlah hidup tanpa kesalahan, namun hidup yang berintegritas adalah tetap maju terus sekalipun mengalami kegagalan.
Untuk memiliki integritas baik untuk diri sendiri ataupun memperkuat organisasi di sekeliling saya, saya lakukan dengan mengatakan semuanya dengan kejujuran. Kejujuran adalah awal yang baik untuk memulai integritas dalam kepemimpinan dan juga sikap untuk terus bangkit dari kegagalan merupakan pertolongan bagi saya untuk memiliki integritas dan seringkali menolong orang lain agar terus maju memiliki integritas.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center