Lee Jung-sook dari Korea Selatan (kanan), 68, berbisik kepada ayahnya yang dari Korea Utara Lee Heung Jong, 88, saat reuni keluarga yang terpisah di Resor Gunung Kumgang, Korea Utara, Selasa (20/10). Hampir 400 orang Korea Selatan menyebrangi perbatasan yang dijaga angkatan bersenjata ke Korea Utara pada hari Selasa dengan penuh sukacita saat berkumpul dengan anggota keluarga yang terpisah lebih dari enam dekade sejak perang Korea pada tahun 1950-1953. ANTARA FOTO/REUTERS/KOREA POOL/Yonhap.

Reuni Korea Selatan dan Utara

(Business Lounge – Global News) Hampir sejumlah 400 warga Korea Selatan melintasi perbatasan yang dijaga ketat dengan petugas bersenjata berat. Mereka memasuki Korea Utara pada hari Selasa (20/10) untuk bertemu kembali dengan anggota keluarga mereka yang telah terpisah selama lebih dari enam dekade sejak Perang Korea 1950-53.

Kedua Korea yang telah terbagi ini dan secara teknis tetap ada dalam keadaan, telah sepakat untuk mengadakan reuni keluarga untuk pertama kalinya sejak Februari tahun lalu setelah negosiasi akhir yang mengalami kebuntuan di perbatasan militer pada bulan Agustus lalu.

Peserta reuni ini terdiri dari mereka yang sudah lanjut usia bahkan mencapai usia 88 tahun. Beberapa peserta dari Selatan memuat foto sebelum perang untuk membantu saudara mereka mengenali mereka. Mereka juga telah menngemas foto-foto kampung halaman mereka dan situs makam kerabat yangtelah meninggal, serta pakaian, obat-obatan, uang tunai, dan hadiah lainnya.

Mereka berkumpul di resor Gunung Kumgang di utara perbatasan militer dengan anak-anak dan pasangan yang telah lama berpisah. Pertemuan ini pun berlangsung dalam curahan emosi dan air mata.

Seperti dilansir oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap bagaimana Chae Hee-yang, 65 tahun bertemu dengan ayahnya Chae Hoon-sik, 88 tahun dari Utara. Mereka tidak pernah bertemu sejak si anak berusia satu tahun. Pertemuan yang tidak boleh diliput oleh media asing ini pun menjadi sangat mengharukan.

Keluarga yang terpisah sejak perang tidak memiliki sarana komunikasi dan sehingga tidak tahu apakah kerabatnya yang lain masih hidup.

Pada putaran pertama reuni yang dimulai pada Selasa (20/10), 96 warga Korea Utara dan keluarganya bertemu dengan sekitar 390 orang yang bepergian dari Selatan. Putaran kedua reuni juga dilakukan oleh sekitar 190 warga Korea Utara dengan 90 warga Korea Selatan dan keluarga mereka.

Mereka yang dari Korea Selatan, sebagian besar orang tua dan beberapa menggunakan kursi roda. Mereka telah berkumpul pada Senin (19/10) di kota pantai timur Sokcho dekat perbatasan untuk check-up medis dan mengikuti briefing untuk dapat berperilaku yang tepat sementara mereka berada di Utara.

Pada Selasa (20/10) pagi mereka naik bus untuk menyeberangi perbatasan. Reuni, diadakan di sebuah ballroom di resor Gunung Kumgang, diawasi oleh pejabat dan media dan termasuk hanya dua jam dari waktu pribadi sebelum mereka berakhir pada hari Kamis (22/10).

Peserta Korea Selatan disarankan untuk menghindari seeretan panjang daftar topik, seperti kepemimpinan atau standar hidup politik Korut, hingga rasa frustrasi dari beberapa pengunjung.

Sebuah buku panduan menyarankan persiapan lebih lanjut mengenai hal apa yang akan dibahas dengan kerabat Korea Utara, seperti tanggal kematian orang tua, karena waktu terbatas dan pertemuan ini dapat meluapkan emosi.

Salah satu kisah yang dilansir oleh Reuters, sebelum berangkat pada hari Selasa (20/10) untuk reuni dengan kakaknya di Utara, Kim Ki-joo berjuang untuk menyusun pertanyaan yang akan diajukannnya setelah 65 tahun tidak bertemu. “Hal ini mendebarkan tapi saya tidak dapat mengatur pikiran saya,” demikian dikatakan Kim. “Saya tidak dapat memikirkan apa yang harus saya katakan. Kami sedang bersatu kembali setelah 65 tahun, ketika saya masih 11. Saya ingin bertanya apakah ia dapat mengenali saya.”

Korea Selatan telah berulang kali menyerukan untuk diadakannya reuni, yang secara luas dipandang sebagai barometer hubungan antar kedua negara ini. Tetapi mengingat ketegangan politik berfluktuasi di semenanjung, hanya 18.800 warga Korea yang telah diizinkan untuk berpartisipasi dalam 19 putaran tatap muka reuni sejak tahun 1985, ketika pertemuan pertama diadakan.

Lebih dari setengah dari Korea Selatan 66.000 menunggu reuni berada pada usia 80-an atau lebih tua. Korea Selatan memilih calon untuk reuni dengan undian, sedangkan Utara diyakini memberikan prioritas kepada orang-orang yang dianggap setia kepada pemerintah.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x