(Business Lounge – Global News) Ribuan panda yang terbuat dari bubur kertas memenuhi Seoul sebagai hasil karya seniman Prancis, Paulo Grangeon. Ribuan panda ini memang telah melakukan perjalanan ke Paris, Berlin, dan Hong Kong untuk melakukan tur dunia. Paulo Grangeon bersama-sama dengan World Wildlife Fund telah bersepakat untuk ke-1600 panda ini pada tur melalui 10 kota besar di Asia dan di seluruh dunia. Kini ke-1.600 panda yang terbuat dari bubur kertas ini tiba di Seoul, Korea Selatan untuk sebuah pameran.
Panda-panda imut ini dipasang di Gangnam Station pada 25 Mei, dan akan ditampilkan di seluruh negeri sampai Juli. Jumlah panda ini tidaklahkebetulan, namun satu dari tiruan panda ini masing-masing mewakili salah satu dari hanya 1.600 (atau bahkan kurang) panda yang tersisa di alam liar. Jadi sementara panda ini mungkin terlihat seperti kerumunan ketika berkumpul di alun-alun kota, namun sebenarnya jumlah mereka terlalu sedikit bila dibandingkan luasnya habitat mereka di dunia ini.
Proyek ini diprakarsai bersama oleh World Wide Fund for Nature (WWF) dan Paulo Grangeon pada tahun 2008. Menurut situs resmi WWF, karya panda lucu yang bertujuan untuk mempromosikan konservasi panda liar dan habitatnya, diharapkan untuk menyampaikan harmonisasi antara filsafat lingkungan manusia dan alam.
Upaya untuk menghidupkan kembali populasi panda telah mendapatkan kesulitan karena habitat alami mereka yang berkurang dan karena sulitnya mendapatkan panda untuk dapat kawin di penangkaran. Bahkan panda liar mengalami kesulitan kawin, karena mereka hanya memiliki periode pembuahan yang sangat singkat (biasanya 2-3 hari) sekali setahun ketika panda betina dapat dibuahi.
Sebagai hasil perjalanan keliling ini, di Eropa pemerintah berencana melakukan studi untuk menilai konsekuensi ekologi. Diharapkan perjalanan ke negara-negara Asia dapat mendorong hal yang serupa. Tidak hanya bagi Panda tetapi juga bagi semua hewan.
“Format panda memang sangat menarik tetapi panda bukanlah satu-satunya hewan yang membutuhkan dukungan,” demikianlah yang dikatakan Grangeon kepada hk-magazine. Pada kenyataannya memang sulit untuk mengharapkan jumlah panda dapat terus bertambah. Dalam 20 tahun mungkin hanya dapat diharapkan 2.000 ekor panda. “Panda betina hanya bisa kawin satu hari dalam setahun. Jika hari itu laki-laki adalah mengantuk, Anda akan harus menunggu satu tahun lagi atau lebih,” demikian paparan seniman Prancis ini.
Untuk membuat 1.600 panda, Grangeon bersama dengan WWF mempekerjakan tenaga kerja wanita di Thailand. Panda dibuat dengan 3mm kertas, yang kemudian dikerjakan dengan lem nasi dengan aman. Panda kertas ini dapat tetap bertahan di tengah udara lembab, namun tidak tahan air. Panda-panda ini juga sangat kokoh hingga bisa menahan beban hingga 100 kilo.
Setiap panda-panda ini mengunjungi sebuah kota, maka akan ada sebuah program “adopsi” sehingga masyarakat dapat membantu panda kertas ini menemukan keluarganya. Sejak awal proyek pada tahun 2008, telah diproduksi lebih dari 10.000 panda. Ketika acara selesai, panda kertas tersebut pun akan diperiksa apakah perlu untuk dicat lebih hitam, atau harus dilakukan perbaikan-perbaikan.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana