Antara Penantian dan Harapan

(Business Lounge – Inspiration) – Kadangkala sesuatu terjadi tidak seperti yang kita bayangkan. Bahkan apa yang terjadi dihadapan kita bisa demikian menyakitkan dan membuat kita harus memilih untuk tetap menjadi kuat atau menjadi lemah. Demikian juga kehilangan orang-orang kita cintai merupakan hal yang sangat membekas dan menggores hati kita yang terdalam.

Kejadian runtuhnya gedung Rana Plaza di Bangladesh minggu lalu membawa kesedihan bagi banyak orang. Sampai hari ini banyak orang masih memadati lokasi ambruknya gedung itu sambil berharap ada berita terbaru mengenai orang-orang yang mereka cintai. Mereka terlihat berkumpul di lapangan sebuah sekolah tempat petugas mengumpulkan jenazah yang baru ditemukan untuk diidentifikasi.

bangladesh 1

Korban tewas runtuhnya gedung Rana Plaza tersebut telah menembus angka 700 orang. Itu bukan jumlah yang sedikit. Pejabat berwenang dan tim penyelamat masih terus melalukan pencarian terhadap korban reruntuhan gedung setinggi delapan lantai itu sampai hari ini.

Kantor berita CNN, Selasa 7 Mei 2013, juga bahwa menyatakan tim penyelamat hingga saat ini berhasil menyelamatkan lebih dari 2.400 buruh yang bekerja untuk lima pabrik garmen di gedung itu. Sementara jumlah korban tewas menurut informasi pejabat berwenang, Jitendra Kumar Nath, sudah mencapai angka 705 orang.

Bukan hal mudah mendapati orang yang kita cintai tiba-tiba seperti hilang. Hari hari dimana kita selalu bersama-sama menjadi berubah seiring dengan hal-hal yang sedih terjadi. Tetapi akankah kita terus bersedih karena kehilangan atau melakukan sesuatu hal untuk memperbaiki kondisi yang ada.

Pemilik gedung, Mohammed Sohel Rana, memerintahkan kepada para pekerja untuk tetap masuk bekerja kendati sehari sebelumnya sudah ditemukan retakan di gedung itu. Menurut hasil investigasi awal pemerintah mengungkap gedung itu ambruk karena peralatan berat dan generator kapasitas yang dipasang di sana. Pemimpin tim investigasi juga mengatakan bahwa selama proses investigasi, mereka menemukan penggunaan bahan di bawah standar juga ikut berkontribusi terhadap ambruknya gedung.

Sungguh seharusnya kejadian ini tidak terjadi seandainya para petugas dan pemilik gedung mengantisipasi akan kondisi yang ada. Seandainya saja mereka tidak membiarkan para pekerja itu masuk maka kesedihan ini tidak akan terjadi. Kita masih bisa bertatap muka, berbicara dan tertawa bersama dengan orang-orang yang kita cintai.

bangladesh 2

Dalam situasi penantian, semua orang menanti khabar tentang orang-orang yang mereka cintai. Apakah memang sahabatnya sudah menjadi korban? Ataukah sahabatnya masih hidup? Semua pertanyaan itu masih ada dalam penantian, suatu harapan yang masih terus ada, harapan untuk hidup.

Ketika akhir pekan kemarin pemerintah Bangladesh berjanji melakukan reformasi itu seperti curahan air yang mengalir deras di tempat yang kering. Dalam suatu kesedihan, timbul harapan yang memberi kekuatan bagi orang-orang yang ditinggalkan. Pemerintah bersama kalangan industri dan pekerja sepakat untuk memperbaiki keamanan bagi para pekerja dalam setelah bencana ini terjadi. Kehilangan itu tidak akan terjadi lagi…kesedihan itu tidak akan lagi ada….

Di balik semua ini, kesedihan akan berlalu….hiduplah dengan harapan

(Iin Caratri/EC/BL)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x