Amazon kembali membuat gebrakan besar. Perusahaan e-commerce raksasa asal Amerika Serikat itu mengumumkan rencana investasi senilai $35 miliar di India, sebuah langkah agresif yang menegaskan betapa pentingnya pasar India dalam peta persaingan global. Pengumuman ini hadir hanya sehari setelah Microsoft mengumumkan investasi $17,5 miliar dalam empat tahun mendatang—menunjukkan bahwa India kini menjadi pusat pertarungan teknologi dunia.

Langkah Amazon ini bukan sekadar menambah modal. Dana jumbo tersebut diproyeksikan bergerak ke penguatan teknologi kecerdasan buatan (AI), ekspansi logistik, data center, serta layanan pendukung untuk mendorong percepatan digitalisasi perdagangan. Di pasar e-retail India yang semakin padat oleh pemain lokal dan internasional, peningkatan kapasitas infrastruktur jelas menjadi senjata penting.

Mengapa India?

India adalah salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Pertumbuhan belanja online sangat cepat, terutama setelah pandemi. Kelas menengah yang terus membesar, harga data yang murah, dan penetrasi smartphone yang tinggi menjadikan India lahan subur untuk pertumbuhan e-commerce.

Namun, pasar ini bukan tanpa tantangan. Persaingan semakin ketat dengan hadirnya pemain lokal seperti Flipkart, Reliance’s JioMart, serta startup yang tumbuh agresif. Di sisi teknologi, Google dan Microsoft juga berlomba memperkokoh pijakan mereka di India—baik melalui cloud computing, AI, maupun proyek digitalisasi skala nasional.

Karena itu, investasi besar Amazon ini dipandang sebagai strategi bertahan sekaligus menyerang, memastikan perusahaan tetap relevan dalam perebutan pasar e-retail terbesar kedua di dunia tersebut.

Fokus pada AI dan Logistik

Satu hal yang jelas: Amazon tidak hanya ingin menjadi toko online, tetapi juga pionir teknologi. Investasi besar dalam AI berarti perusahaan akan memperkuat sistem rekomendasi, otomatisasi gudang, chatbot layanan pelanggan, hingga teknologi prediksi permintaan.

Pada sisi logistik, Amazon India diketahui ingin memperluas jaringan fulfillment center, memperbaiki jalur distribusi, serta meningkatkan efisiensi pengiriman last-mile—faktor penting untuk memenangkan perang kecepatan dan kenyamanan bagi konsumen.

Implikasi bagi India

Bagi India, ini kabar baik. Investasi raksasa semacam ini biasanya berdampak pada penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, peningkatan kualitas SDM, dan pertumbuhan ekosistem startup lokal. Pemerintah India sendiri beberapa tahun terakhir memang gencar mendorong investasi asing dalam sektor teknologi melalui berbagai insentif.

Persaingan Baru Dimulai

Keputusan Amazon ini menegaskan bahwa persaingan e-commerce dan teknologi di India belum mencapai puncaknya. Dengan arus masuk dana dari Amazon, Microsoft, hingga Google, India diperkirakan akan menjadi medan tempur inovasi global dalam lima tahun ke depan. Satu hal yang pasti: konsumen India akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari kompetisi ini.

Apakah Langkah Ini Akan Membuat Amazon Untung Besar?

Potensinya sangat besar, tetapi tidak otomatis. India adalah pasar yang luas dan sedang tumbuh cepat, sehingga peluang profit jangka panjang jelas terbuka. Investasi pada AI dan logistik dapat menurunkan biaya operasional Amazon, mempercepat pengiriman, dan meningkatkan loyalitas pelanggan—semua faktor yang mendorong keuntungan.

Namun, persaingan di India sangat keras. Margin e-commerce terkenal tipis, regulasi sering berubah, dan pemain lokal tidak tinggal diam. Jadi, keuntungan besar bukan soal “tahun depan”, melainkan strategi jangka panjang 5–10 tahun. Jika Amazon berhasil menjadi pemain dominan di pasar yang terus berkembang, investasi $35 miliar ini bisa menjadi salah satu keputusan paling menguntungkan dalam sejarah mereka.