(Business Lounge – Global News) Maskapai nasional Kanada, Air Canada, melaporkan lonjakan permintaan yang signifikan setelah berakhirnya aksi mogok pilot yang sempat mengguncang operasional pada musim panas lalu. Perusahaan mencatat pemulihan kuat di segmen perjalanan internasional dan kelas premium, yang kini menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan menjelang musim liburan akhir tahun.
Dalam laporan yang dikutip Bloomberg dan The Wall Street Journal, Air Canada menyebutkan bahwa jumlah penumpang meningkat tajam pada September dan Oktober setelah gangguan jadwal penerbangan akibat perselisihan tenaga kerja berhasil diselesaikan. Pemulihan ini menunjukkan daya tahan permintaan perjalanan udara, terutama di segmen jarak jauh dan korporat, yang sempat tertahan selama periode negosiasi kontrak.
CEO Air Canada, Michael Rousseau, mengatakan bahwa momentum pasca-strike lebih kuat dari perkiraan. “Kami melihat pemulihan yang luar biasa cepat di semua rute utama, terutama pada penerbangan ke Eropa dan Asia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kelas bisnis dan kabin premium kini menjadi kontributor pertumbuhan tertinggi, dengan tingkat keterisian mencapai lebih dari 90% pada beberapa rute lintas Atlantik.
Pendapatan dari tiket kelas bisnis dan premium economy naik lebih dari 15% dibandingkan tahun lalu, sementara pendapatan total untuk kuartal ketiga naik sekitar 10% secara tahunan, menurut laporan Reuters. Kenaikan ini mencerminkan tren global di mana pelancong pasca-pandemi cenderung mencari pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, bahkan dengan harga yang lebih tinggi.
Air Canada juga mencatat pemulihan yang kuat dalam perjalanan internasional, terutama dari dan ke Asia setelah pelonggaran kebijakan perjalanan di Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Penerbangan menuju Eropa, termasuk Paris, Frankfurt, dan London, mencatat lonjakan permintaan hingga dua digit. Rousseau menilai bahwa “permintaan global terhadap Kanada sebagai destinasi wisata dan bisnis terus meningkat,” didorong oleh stabilitas politik dan reputasi negara tersebut sebagai hub penerbangan trans-Pasifik.
Meski begitu, perusahaan masih menghadapi tekanan biaya operasional, terutama dari harga bahan bakar dan kebutuhan peningkatan gaji pilot serta awak kabin setelah negosiasi kontrak baru. Financial Post melaporkan bahwa Air Canada telah mengalokasikan tambahan dana kompensasi sekitar C$200 juta untuk tahun fiskal ini sebagai bagian dari kesepakatan dengan serikat pekerja. Namun, manajemen yakin peningkatan efisiensi operasional dan optimalisasi kapasitas akan menjaga margin keuntungan tetap sehat.
Analis industri menilai pemulihan Air Canada sebagai sinyal positif bagi sektor penerbangan global. “Maskapai ini telah melewati ujian penting,” ujar analis dari TD Securities, Tim James. “Mereka tidak hanya memulihkan jadwal dengan cepat, tetapi juga berhasil mempertahankan basis pelanggan premium yang sangat menguntungkan.” Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini memperkuat posisi Air Canada di antara maskapai besar Amerika Utara seperti Delta dan United, yang juga mengandalkan pasar premium sebagai penopang utama pertumbuhan.
Selain itu, Air Canada terus memperluas jaringan dan kemitraan internasional melalui aliansi Star Alliance. Maskapai ini baru saja mengumumkan penambahan penerbangan langsung dari Vancouver ke Bangkok dan dari Toronto ke Mumbai, dua pasar strategis yang mencerminkan peningkatan konektivitas antara Amerika Utara dan Asia.
Di sisi digital, perusahaan juga meningkatkan investasi pada layanan pelanggan berbasis AI dan sistem pemesanan yang lebih efisien untuk menghindari gangguan serupa di masa depan. Rousseau menegaskan bahwa fokus ke depan adalah “menjadikan Air Canada sebagai pilihan utama untuk perjalanan jarak jauh dan kelas premium.”
Dengan hasil kuartal yang solid dan prospek yang menguat, saham Air Canada naik hampir 4% di Bursa Toronto setelah laporan permintaan terbaru dirilis. Para analis memperkirakan perusahaan akan menutup tahun dengan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan 2024, menandakan bahwa maskapai ini telah keluar dari bayang-bayang krisis industri dan siap kembali mengudara lebih tinggi di pasar global.

