(Business Lounge – Global News) Samsung Electronics Co. mencatat kenaikan laba bersih yang kuat pada kuartal ketiga tahun ini setelah bisnis semikonduktor utamanya bangkit tajam dari periode suram selama setahun terakhir. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini, yang merupakan produsen chip memori dan ponsel pintar terbesar di dunia, melaporkan bahwa pendapatan divisi semikonduktor melonjak kembali setelah empat kuartal berturut-turut mengalami penurunan, menandai titik balik penting bagi raksasa teknologi tersebut.
Menurut laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal, laba bersih Samsung naik signifikan berkat pemulihan harga chip DRAM dan NAND yang digunakan di pusat data dan perangkat kecerdasan buatan (AI). Lonjakan permintaan global terhadap chip berperforma tinggi, terutama yang mendukung infrastruktur AI generatif seperti ChatGPT, mendorong perusahaan untuk memaksimalkan kapasitas produksinya di lini chip memori canggih HBM (High Bandwidth Memory).
Divisi semikonduktor Samsung sebelumnya mengalami tekanan besar akibat kelebihan pasokan global dan penurunan tajam harga chip selama 2022–2023. Namun, pada 2024 tren itu berbalik ketika pasar mulai pulih didorong oleh permintaan dari raksasa teknologi seperti Nvidia, Microsoft, dan Amazon Web Services. Seperti dikutip Reuters, Samsung kini menjadi salah satu pemasok utama chip memori untuk pusat data AI yang sedang berkembang pesat di seluruh dunia.
CEO Kyung Kye-hyun mengatakan bahwa strategi Samsung untuk menyeimbangkan pasokan dengan permintaan dan fokus pada chip premium membuahkan hasil nyata. Ia menambahkan bahwa prioritas perusahaan kini adalah memperluas investasi di teknologi memori canggih 3-nanometer dan chip AI, yang diharapkan menjadi tulang punggung pertumbuhan di masa mendatang.
Di sisi lain, divisi ponsel pintar Samsung juga tetap menjadi penyumbang besar pendapatan, meski pasar global masih stagnan. Peluncuran seri Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip terbaru memberikan dorongan positif di segmen premium, sementara persaingan ketat dari produsen Tiongkok seperti Xiaomi dan Honor tetap menekan margin di kelas menengah. Laporan Nikkei Asia mencatat bahwa Samsung berupaya mempertahankan pangsa pasar globalnya melalui diferensiasi produk berbasis AI yang terintegrasi di perangkat flagship.
Pendapatan dari divisi tampilan dan elektronik konsumen juga meningkat secara moderat. Samsung Display mencatat keuntungan yang solid dari penjualan panel OLED ke Apple untuk lini iPhone terbaru, sementara permintaan TV premium dan peralatan rumah tangga tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Secara keseluruhan, pendapatan konsolidasi perusahaan naik berkat kombinasi pemulihan bisnis chip dan stabilnya segmen konsumen.
Para analis memandang hasil ini sebagai tanda bahwa siklus buruk industri semikonduktor global telah berakhir. Laporan Financial Times menyebut bahwa Samsung kini berada dalam posisi strategis untuk memimpin babak baru pertumbuhan chip berbasis AI. Namun, perusahaan tetap menghadapi tantangan struktural seperti persaingan ketat dari SK Hynix dan Micron Technology, serta kebutuhan investasi besar dalam fasilitas produksi baru.
Untuk tahun penuh, Samsung memperkirakan kinerja keuangan akan terus membaik seiring meningkatnya permintaan chip memori AI dan efisiensi operasional yang lebih tinggi. Manajemen menegaskan komitmennya untuk memperluas kapasitas produksi chip HBM di pabrik Pyeongtaek dan Taylor, Texas, sebagai bagian dari strategi jangka panjang memperkuat dominasi di industri semikonduktor global.
Dengan rebound kuat ini, Samsung tampaknya telah keluar dari fase terburuk siklus chip global dan siap memanfaatkan peluang besar di era kecerdasan buatan. Pemulihan divisi semikonduktor bukan hanya memulihkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mengembalikan kepercayaan investor terhadap kemampuan Samsung beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika teknologi dan pasar dunia yang berubah cepat.

