(Business Lounge – Global News) Perusahaan gas industri asal Prancis, Air Liquide, mengumumkan rencana akuisisi perusahaan Korea Selatan, DIG Airgas, dengan nilai transaksi mencapai 3 miliar dolar AS. Langkah strategis ini dipandang sebagai upaya signifikan untuk memperkuat kehadiran dan posisi pasar Air Liquide di Asia Timur, khususnya di Korea Selatan, yang merupakan salah satu pasar industri gas paling dinamis di kawasan tersebut.
Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, akuisisi ini akan memberi Air Liquide akses lebih luas ke sektor manufaktur berteknologi tinggi di Korea Selatan, termasuk semikonduktor, elektronik, serta industri kimia yang terus berkembang. DIG Airgas dikenal sebagai pemasok gas industri penting bagi beberapa raksasa teknologi Korea, sehingga langkah ini dipandang strategis dalam memperluas jaringan pelanggan Air Liquide di kawasan.
Menurut Financial Times, CEO Air Liquide menyebutkan bahwa kesepakatan ini sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan skala global sekaligus memperkuat keberadaan di pasar dengan pertumbuhan tinggi. Korea Selatan merupakan pusat penting dalam rantai pasokan global, terutama dalam produksi chip dan elektronik, yang membutuhkan pasokan gas industri dalam jumlah besar dan berkualitas tinggi. Dengan menguasai DIG Airgas, Air Liquide berharap dapat memperkokoh rantai suplai sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi.
Sementara itu, Reuters menyoroti bahwa akuisisi ini tidak hanya memperluas basis pelanggan, tetapi juga memperkuat posisi Air Liquide dalam menghadapi kompetisi ketat dengan rival global seperti Linde dan Air Products. Pasar gas industri di Asia dinilai semakin kompetitif, dengan banyak perusahaan multinasional yang berlomba-lomba mengamankan kontrak jangka panjang dengan perusahaan teknologi. Kehadiran DIG Airgas di Korea Selatan memberi Air Liquide pijakan strategis yang lebih kokoh untuk bersaing di level regional maupun global.
Dari sisi finansial, akuisisi ini dinilai feasible mengingat kondisi neraca keuangan Air Liquide yang sehat. Menurut Wall Street Journal, perusahaan memiliki kemampuan untuk mendanai transaksi ini tanpa menimbulkan tekanan berlebihan pada struktur modal. Investor menyambut positif kabar akuisisi, dengan saham Air Liquide yang mengalami kenaikan setelah pengumuman resmi. Analis pasar memandang langkah ini akan segera memberi kontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan dan laba, mengingat potensi pasar Korea yang besar dan permintaan gas industri yang terus meningkat.
Selain alasan bisnis, akuisisi ini juga memiliki dimensi strategis yang lebih luas. CNBC mencatat bahwa Korea Selatan tengah mempercepat investasi di sektor teknologi ramah lingkungan, termasuk hidrogen sebagai energi masa depan. Air Liquide, yang juga mengembangkan teknologi hidrogen, berpeluang besar untuk ikut berkontribusi dalam proyek energi bersih di Korea Selatan melalui kolaborasi dengan pemerintah maupun perusahaan lokal. Hal ini memperkuat citra Air Liquide sebagai pemimpin global dalam transisi energi.
Namun demikian, sejumlah tantangan tetap perlu diperhatikan. Regulasi ketat di Korea Selatan terkait kepemilikan asing serta persaingan dengan perusahaan lokal bisa menjadi hambatan dalam jangka pendek. Selain itu, integrasi budaya perusahaan juga menjadi faktor penting dalam memastikan transisi berjalan lancar. Meski begitu, pengalaman panjang Air Liquide dalam melakukan ekspansi global diyakini menjadi modal kuat untuk mengatasi hambatan tersebut.
Dari perspektif industri, langkah ini mencerminkan tren konsolidasi yang terus berlanjut di sektor gas industri global. Perusahaan-perusahaan besar semakin fokus memperluas jangkauan geografis dan memperdalam spesialisasi produk demi menghadapi permintaan yang semakin kompleks. Gold Fields mungkin mendominasi berita dari sektor emas, namun di dunia gas industri, langkah Air Liquide menunjukkan bahwa konsolidasi dan akuisisi tetap menjadi instrumen penting dalam mempertahankan daya saing.
Dengan akuisisi DIG Airgas, Air Liquide tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga mempertegas ambisinya untuk menjadi pemimpin dalam mendukung industri masa depan, dari semikonduktor hingga energi bersih. Jika integrasi berjalan sesuai rencana, langkah ini akan menempatkan Air Liquide sebagai salah satu pemain paling dominan di Asia Timur, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai perusahaan global dengan strategi ekspansi yang konsisten dan visioner.