(Business Lounge – Global News) Saham perusahaan media Jerman ProSiebenSat.1 melonjak tajam setelah MediaForEurope (MFE), yang dikendalikan oleh keluarga mendiang Silvio Berlusconi, menaikkan tawarannya untuk mengambil alih salah satu grup penyiaran terbesar di Eropa itu. Langkah ini meningkatkan valuasi ProSiebenSat.1 menjadi sekitar $2,4 miliar, melampaui proposal parsial yang sebelumnya diajukan oleh investor saingan dari Ceko, PPF Group.
Menurut laporan dari Bloomberg dan Financial Times, MFE—yang sebelumnya dikenal sebagai Mediaset—telah lama menyatakan niatnya untuk mengonsolidasikan kepemilikannya di ProSiebenSat.1, di mana mereka telah menjadi pemegang saham utama sejak 2020. Tawaran baru ini bukan hanya meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga menandai eskalasi persaingan antara dua kekuatan media dari Eropa Selatan dan Eropa Timur yang berebut pengaruh di pasar media Jerman.
MFE menaikkan tawarannya menjadi €1,90 per saham, sebuah premi dari harga pasar sebelumnya, dengan tujuan untuk mengakuisisi tambahan 10,1% saham ProSiebenSat.1. Jika berhasil, kepemilikan mereka akan mencapai sekitar 36%, mendekati batas pengaruh pengendali tanpa harus mengeluarkan penawaran wajib penuh. Kenaikan harga saham ProSiebenSat.1 sebanyak lebih dari 10% pada sesi perdagangan Frankfurt mencerminkan respons positif pasar terhadap tawaran yang lebih tinggi ini, serta spekulasi bahwa pertarungan pengambilalihan mungkin masih akan terus berlanjut.
Sementara itu, pesaing utamanya, PPF Group yang berbasis di Praha, telah mengajukan proposal yang lebih hati-hati berupa pembelian sebagian saham dengan niat untuk menjadi mitra strategis. Meski pendekatan PPF dianggap kurang agresif, perusahaan tersebut tetap menyimpan ambisi besar di sektor media Eropa, termasuk investasi di perusahaan-perusahaan televisi dan digital di Jerman, Belanda, dan negara-negara Skandinavia.
Dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, manajemen MFE menegaskan bahwa peningkatan kepemilikan di ProSiebenSat.1 merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan “platform media pan-Eropa” yang dapat bersaing dengan raksasa teknologi global seperti Netflix, YouTube, dan Disney+. Mereka melihat peluang sinergi dalam integrasi konten, teknologi penyiaran, dan iklan lintas negara, khususnya antara Italia, Spanyol, dan Jerman.
Sebaliknya, pendekatan PPF dianggap lebih bersifat finansial dan investor-driven. Mereka tidak memiliki latar belakang operasional yang kuat di bidang penyiaran tradisional, melainkan berasal dari sektor keuangan, infrastruktur, dan teknologi. Namun PPF telah memperluas portofolio medianya secara agresif, termasuk pembelian minoritas saham di grup media besar Eropa Timur dan investasi di digital advertising.
Dinamika akuisisi ini mencerminkan perubahan besar di lanskap media Eropa, di mana konsolidasi menjadi strategi utama menghadapi tantangan struktural—dari pergeseran penonton ke platform digital, hingga penurunan pendapatan iklan televisi linier. ProSiebenSat.1, yang mengelola sejumlah stasiun TV terkenal seperti ProSieben dan Sat.1, juga tengah menghadapi tekanan penurunan margin dan transformasi model bisnis menuju streaming dan e-commerce.
Perusahaan Jerman ini telah melakukan restrukturisasi besar dalam dua tahun terakhir, termasuk menjual unit e-commerce NuCom Group dan merampingkan divisi digital entertainment. Laporan keuangannya untuk kuartal pertama 2025 menunjukkan penurunan pendapatan iklan sebesar 6%, meskipun layanan streaming Joyn mencatat pertumbuhan pengguna aktif bulanan. Hal ini membuat perusahaan tetap menarik bagi investor strategis, tetapi juga menjadi target akuisisi yang rentan karena valuasinya sempat turun di bawah €2 miliar sebelum ada penawaran dari MFE.
Dalam analisisnya, The Wall Street Journal menyebut bahwa langkah MFE merupakan bagian dari ambisi besar untuk menciptakan “mediascape” Eropa yang lebih terintegrasi, dengan posisi dominan dalam iklan televisi dan produksi konten lokal. Strategi ini sangat kontras dengan perusahaan teknologi Amerika yang menekankan skala global dan model langganan berbasis algoritma.
Namun, rencana MFE menghadapi tantangan regulasi. Di Jerman, setiap kepemilikan saham media yang mendekati 30% harus mendapat persetujuan dari regulator kompetisi dan komunikasi, mengingat potensi dampaknya terhadap keragaman media dan independensi editorial. Otoritas media Jerman (KEK) menyatakan bahwa mereka akan meninjau kembali komposisi pemegang saham ProSiebenSat.1 jika akuisisi tambahan terjadi, terutama menyangkut pengaruh asing terhadap konten siaran domestik.
Selain itu, investor minoritas mulai menyuarakan kekhawatiran atas potensi benturan strategi dan budaya korporasi. “Apakah visi MFE benar-benar menguntungkan bagi nilai jangka panjang pemegang saham ProSieben? Atau justru akan memaksakan arah strategis yang tidak sesuai dengan realitas pasar Jerman?” ujar salah satu analis dari UBS dalam komentarnya kepada CNBC Europe.
Sementara itu, dewan direksi ProSiebenSat.1 belum secara resmi mengeluarkan rekomendasi terkait penawaran MFE yang telah diperbarui. Namun para analis memperkirakan bahwa jika penawaran ini terus didorong dan mendapat dukungan investor institusional, peluang konsolidasi bisa menjadi kenyataan dalam tahun fiskal ini. MFE sendiri sudah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan regulator dan pemangku kepentingan guna memastikan transisi yang mulus.
Langkah MFE ini juga berdampak luas pada saham-saham media Eropa lain. Saham RTL Group dan TF1 Prancis ikut menguat, menandakan bahwa pasar mengantisipasi fase baru dalam konsolidasi media regional. Dengan meningkatnya ketergantungan pada konten lokal yang diproduksi secara strategis, investor melihat penggabungan perusahaan-perusahaan media lama sebagai taktik melawan dominasi global platform streaming besar.

