Snowflake Cortex AI

Podcast Favorit Silicon Valley Rebut Perhatian Washington

(Business Lounge – Technology) Podcast All-In kini tidak hanya menjadi bahan pembicaraan di koridor modal ventura Silicon Valley, tetapi juga di lorong-lorong kekuasaan Washington. Dipandu oleh empat figur terkemuka di dunia teknologi dan investasi—Chamath Palihapitiya, Jason Calacanis, David Sacks, dan David Friedberg—All-In telah bertransformasi dari percakapan santai para sahabat menjadi panggung informal tempat para pemimpin nasional mencari audiens baru dan berpengaruh.

Diluncurkan pada tahun 2020, All-In awalnya hanya didengarkan oleh kalangan teknologi dan keuangan. Namun dalam beberapa bulan terakhir, nama-nama besar dari politik AS mulai muncul sebagai tamu, termasuk menteri kabinet, senator Partai Republik, dan bahkan kandidat presiden. Hal ini memuncak pada pengumuman bahwa Presiden Donald Trump dijadwalkan hadir dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan bersama oleh All-In dan Hill & Valley Forum minggu ini, dengan topik besar seputar perlombaan kecerdasan buatan (AI).

Ketertarikan elite politik terhadap All-In mencerminkan transformasi lebih luas dalam lanskap komunikasi politik. Bila dulu Washington hanya berkutat pada tayangan berita kabel atau editorial di surat kabar besar, kini para pemimpin melihat podcast sebagai kanal strategis untuk menjangkau pemilih muda, pelaku industri, serta investor yang haus akan narasi segar dan analisis berani. Format All-In yang bebas dari batasan waktu, seringkali melampaui dua jam, memberi ruang bagi diskusi mendalam seputar teknologi, pasar, dan ideologi kebijakan publik, yang jarang ditemukan di media arus utama.

David Sacks, salah satu host yang juga dikenal sebagai mantan eksekutif PayPal dan kini penasihat dekat dalam kampanye Trump, telah berperan penting dalam membawa All-In lebih dekat ke pusat kekuasaan. Setelah disebut-sebut sebagai “czar” untuk kebijakan AI dan kripto di lingkar dalam Trump, pengaruhnya terus meluas. Dalam beberapa bulan terakhir, ia menjadi figur sentral dalam diskusi tentang bagaimana Amerika harus merespons perkembangan AI global, dan All-In menjadi platform di mana ide-ide kebijakan tersebut diuji secara publik.

Chamath Palihapitiya, mantan eksekutif Facebook dan kini seorang investor independen, menambahkan lapisan narasi berbeda: kombinasi skeptisisme terhadap lembaga negara dan kepercayaan pada kekuatan pasar bebas. Ia kerap mendorong diskusi seputar peran negara dalam inovasi dan menyentil kegagalan birokrasi di berbagai sektor, dari pendidikan hingga pertahanan.

Jason Calacanis, seorang investor awal Uber dan tokoh yang vokal dalam isu geopolitik, memperluas cakupan topik podcast ini ke ranah kebijakan luar negeri, perdagangan, dan dominasi teknologi China. Sementara itu, David Friedberg, yang memiliki latar belakang dalam bioteknologi dan iklim, melengkapi perspektif ilmiah dalam diskusi-diskusi seputar masa depan energi dan perubahan iklim.

Audiens podcast ini telah tumbuh secara eksponensial. Menurut laporan The Wall Street Journal, All-In telah mencatat rata-rata 750.000 unduhan per episode, ditambah dengan jutaan penonton di YouTube. Ini menjadikannya salah satu podcast paling berpengaruh di Amerika, tidak hanya di kalangan bisnis dan teknologi, tetapi juga di lingkaran elite politik dan pemerintahan.

Apa yang membuat All-In berbeda dari podcast lain adalah gaya diskusinya yang penuh dinamika tetapi tetap bersahabat. Mereka tidak ragu untuk berdebat tajam, menyelipkan humor, bahkan kadang memamerkan gaya hidup mewah. Kombinasi ini justru memperkuat daya tarik mereka