(Business Lounge Journal – News and Insight)
Tanggal 1 April memang identik dengan lelucon, namun kesalahan yang dilakukan Microsoft ini nyata adanya. Perusahaan teknologi raksasa tersebut secara tidak sengaja memublikasikan daftar harga yang salah untuk beberapa produk pentingnya—termasuk layanan Microsoft 365 Copilot—pada awal bulan April 2025.
Kesalahan ini diumumkan langsung oleh Microsoft dalam kanal resmi mereka yang ditujukan kepada para mitra bisnis. Dalam pernyataan tersebut, mereka menjelaskan bahwa daftar harga lisensi berbasis New Commerce Experience (NCE) untuk April tidak mencerminkan harga yang benar, khususnya untuk pelanggan yang memilih skema komitmen tahunan dengan pembayaran bulanan.
Produk yang terdampak oleh kesalahan ini meliputi:
- Microsoft 365 Copilot
- Microsoft 365 Copilot for Sales
- Microsoft 365 Copilot for Service
“Daftar harga NCE bulan April tidak mencerminkan harga yang benar untuk rencana pembayaran bulanan dari langganan tahunan pada produk-produk tersebut,” tulis Microsoft dalam pengumuman internal. “Harga yang benar masih tercantum di daftar harga bulan Maret,” lanjutnya.
Kenaikan Harga Sudah Diumumkan Sejak November 2024
Kabar soal kenaikan harga sebenarnya bukan hal baru. Microsoft sudah mengumumkan rencana perubahan harga ini sejak November 2024. Kenaikan sebesar 5 persen diberlakukan secara khusus untuk pelanggan yang memilih untuk membayar langganan tahunan secara bulanan—alih-alih membayar penuh di awal tahun.
Strategi ini memang menguntungkan Microsoft, karena membantu memperkuat arus kas perusahaan dan mengurangi biaya operasional transaksi yang timbul dari pembayaran berkala. Namun dari sudut pandang pelanggan, ini berarti biaya tambahan yang harus ditanggung untuk fleksibilitas tersebut.
Pelanggan Lama Bisa Untung, Pelanggan Baru Gigit Jari
Hal yang menarik, bagi pelanggan yang sudah sempat membeli atau mengunci harga berdasarkan daftar yang keliru sebelum Microsoft memperbaikinya, Microsoft menyatakan akan menghormati harga yang telah dibayarkan. Artinya, ada kemungkinan sejumlah pelanggan bisa menghindari kenaikan 5 persen tersebut karena mereka sempat memanfaatkan daftar harga yang salah.
Namun sebaliknya, jika ada pelanggan yang membuat penawaran atau menyusun harga berdasarkan informasi yang keliru setelah daftar harga diperbaiki, maka harga baru tetap berlaku. Dalam kasus ini, pelanggan dianggap telah mengakses informasi yang benar namun memilih mengacu pada data lama.
Lebih Jauh tentang NCE
New Commerce Experience (NCE) adalah model distribusi baru Microsoft yang diperkenalkan untuk menyederhanakan proses transaksi, memperluas jangkauan mitra, serta memberikan pelanggan opsi pembayaran yang lebih fleksibel. Microsoft mengklaim bahwa program ini memungkinkan mitra “membuka peluang pertumbuhan, mendorong kesuksesan pelanggan, dan mengurangi kompleksitas—tak peduli bagaimana pelanggan membeli.”
Namun insiden ini menunjukkan sisi lain dari sistem tersebut. Ketika ada perubahan harga atau kesalahan informasi, mitra dan pelanggan bisa terdampak cukup besar—baik dari segi operasional maupun keuangan. Banyak mitra Microsoft harus cepat bertindak untuk mengoreksi kutipan harga, menjelaskan perubahan pada klien, dan menyesuaikan sistem penjualan mereka secara mendadak.
Pelajaran dari Kesalahan yang Tak Lucu
Meskipun terjadi pada 1 April—hari yang dikenal sebagai April Fool’s Day—kesalahan ini jelas bukan bagian dari lelucon tahunan. Sebaliknya, ini jadi pengingat serius tentang pentingnya validasi data dan kejelasan komunikasi, apalagi saat menyangkut harga produk dan layanan berbasis langganan.
Bagi perusahaan sekelas Microsoft yang menjadi tulang punggung infrastruktur digital banyak organisasi di seluruh dunia, kesalahan seperti ini bukan hanya memengaruhi pelanggan, tetapi juga menimbulkan pekerjaan ekstra bagi ratusan bahkan ribuan mitra global mereka.
Kesimpulannya? Selalu cek ulang sumber informasi, bahkan dari vendor terpercaya. Jika Anda pelanggan yang berhasil mengamankan harga lama sebelum pembaruan, selamat—Anda mungkin baru saja menghemat cukup banyak.