Meta

Meta Platforms Tingkatkan Dividen dan Anggaran Belanja Modal di 2025

(Business Lounge Journal – Global news)

Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru saja mengumumkan peningkatan dividen kuartalan sebesar 5%, menjadi 52,5 sen per saham. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembalikan lebih banyak nilai kepada pemegang saham di tengah strategi ekspansi besar-besaran yang sedang dijalankan.

Selain itu, Meta juga merencanakan peningkatan belanja modal yang signifikan pada tahun 2025. Anggaran belanja modal perusahaan diperkirakan mencapai antara $60 miliar hingga $65 miliar, meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar dana ini akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) dan pusat data guna memperkuat kapabilitas teknologinya. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa Meta ingin menjadikan AI sebagai teknologi utama yang melayani lebih dari 1 miliar pengguna, sejalan dengan ambisi perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan.

Kinerja keuangan Meta di kuartal keempat 2024 juga mencatatkan hasil yang mengesankan. Pendapatan perusahaan meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai $48,4 miliar. Laba per saham pun naik sebesar 50% menjadi $8,02, melampaui ekspektasi para analis. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah tampilan iklan sebesar 6% serta kenaikan harga iklan sebesar 14%.

Namun, meskipun mencatatkan pertumbuhan yang kuat, Meta memberikan proyeksi pendapatan yang lebih konservatif untuk kuartal pertama tahun 2025. Selain itu, perusahaan juga meningkatkan panduan pengeluaran tahunan sebesar 22%, yang menunjukkan adanya strategi investasi jangka panjang untuk mendukung pengembangan teknologinya. Meski demikian, saham Meta tetap mengalami kenaikan sekitar 1,5% dalam perdagangan setelah jam kerja, menunjukkan optimisme investor terhadap strategi perusahaan.

Di sisi lain, unit bisnis Reality Labs, yang berfokus pada pengembangan metaverse, masih menghadapi tantangan. Pendapatan dari segmen ini hanya tumbuh 1%, sementara kerugian operasionalnya meningkat hingga $5 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam metaverse masih memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan.

Selain peningkatan dividen, Meta juga memutuskan untuk menghentikan sementara program pembelian kembali saham setelah sebelumnya membeli kembali saham senilai $30 miliar. Keputusan ini kemungkinan besar terkait dengan fokus perusahaan dalam mengalokasikan dana untuk investasi strategis di AI dan pusat data.

Dengan strategi yang ambisius ini, Meta Platforms menunjukkan komitmennya dalam memimpin inovasi teknologi di era digital. Peningkatan investasi di AI dan pusat data diharapkan dapat memperkuat posisi Meta sebagai pemimpin industri teknologi, sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham di tahun-tahun mendatang.