(Business Lounge Journal – Global News) Apple Inc telah merilis laba kuartalannya pada Rabu (27/10) kemarin, dengan mencatat laba USD 11,1 miliar. Angka ini jauh meningkat dibandingkan laba yang diperolehnya tahun lalu sebesar USD 8,5 tahun lalu. Hal ini didukung oleh kesuksesannya merambah pasar Tiongkok yang sebelumnya telah kita bahas. (Baca: Apple Bersiap Menangkan Penjualan Akhir Tahun, Bagaimana dengan Anda?). Kini Apple pun bersiap untuk melakukan ekspansi ke negara lain.
Namun CEO Apple, Tim Cook mencurahkan kekecewaannya atas perolehan keuntungan dari penjualan di India. Apple memang sedang menaruh kepedulian pada penjualan iPhone di pasar berkembang. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penjualan Apple secara global yang baik dan perusahaan mengharapkan penjualan iPhone lebih banyak di kuartal berikutnya. Juga menurut Cook, pertumbuhan yang baik ini didukung oleh fenomena yang ada bagaimana pengguna iPhone versi sebelumnya akan tergoda untuk meng-upgrade iPhone yang dimilikinya ke versi terbaru. Cook juga sempat menyajikan data bagaimana 30% pengguna Android telah beralih menggunakan produk Apple dan ini merupakan jumlah yang tertinggi, demikian seperti dilansir oleh bidnessetc.
Memasuki pasar negara berkembang, Cook menyatakan bahwa sementara kinerja dan pendapatan perusahaan berada dalam kondisi yang baik, perusahaan berjuang dengan market share dan tingkat LTE yang rendah. Namun India memiliki kasus khusus. Sebagai negara dengan populasi 1,25 miliar, hanya terdapat 350 juta pengguna internet. Data terbaru dari Internet and Mobile Association of India (IAMAI) menyatakan bahwa dari 350 juta pengguna, mayoritas yang terhubung dari ponsel mereka, dan di antaranya hanya 65 juta pengguna yang memiliki 3G mobile internet. Sementara 4G diharapkan menjadi standar di dalam negeri. Produsen lokal seperti Micromax menawarkan perangkat ini dengan biaya lebih rendah dibandingkan provider lain di pasar. Menurut Cyber Media Research, pengiriman perangkat 4G di India mencapai 5,7 juta unit selama April-Juni 2015, yang berjumlah hingga 154% pertumbuhan kuartal ke kuartal (QoQ).
Sehubunagn dengan apa yang Cook katakan, maka dipahami bahwa kompetisi lokal telah mempengaruhi bagaimana Apple dapat memperoleh pangsa pasar. Sementara India memiliki populasi kelas menengah yang sangat besar. Harga iPhone di negara ini tidak menarik bagi banyak konsume, demikian seperti dilansir oleh bidnessetc. IPhone 6s (16GB) di India memiliki harga INR 62.000 atau sekitar 13 juta rupiah telah membuat negara ini menjadi salah satu tempat paling mahal untuk membeli iPhone. (Sebagai perbandingan harga iPhone 6s di Indonesia mulai dari sekitar 12 juta rupiah). Peluncuran resmi Apple di negara ini bertemu dengan mereka yang merasa harga tersebut terlalu mahal.
Namun diharapkan Apple dapat menjual iPhone dengan biaya yang rendah di India jika memindahkan tempat produksinya juga ke India. Hal serupa juga telah diingini perusahaan lainnya sepert Foxconn. Selain itu, kemungkinan ponsel berbiaya yang lebih rendah jauh lebih tinggi sekarang, karena perusahaan dapat meluncurkan berbagai varian yang lebih murah untuk pelanggan di India.
Apapun masalahnya, Apple perlu memiliki strategi untuk India, atau perusahaan ini akan menghadapi keluhan yang sama pada kuartal berikutnya.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal

