Penderita Cerebral Palsy Ini Mendorong Nike Ciptakan Sepatu Khusus

(Business Lounge – Global News) Nike selalu muncul dengan ide brilliant-nya. Kali ini terfokus untuk membantu mereka yang memiliki kesulitan untuk menggunakan sepatu olahraga oleh karena keterbatasan fisik mereka. Misalnya saja mereka yang menderita stroke, penderita parkinson, atau mereka yang berkebutuhan khusus.

Kini tidak perlu menggunakan kedua tangan untuk mengenakan sepatu olahraga dan untuk menyimpulkan tali yang ada, sebab Nike menciptakan sepatu kets berleher tinggi dengan kekuatan rahasia sebab dirancang khusus untuk para penyandang cacat dan dilengkapi dengan sistem ritsleting. Zoom Soldier 8 Flyease tampil mentereng dan memungkinkan penggunanya untuk memakai dan menanggalkan hanya dengan menggunakan satu tangan.  Paling tidak membantu untuk membuat hidup sedikit lebih mudah bagi mereka yang membutuhkan.

Sebanarnya ini bukanlahyang pertama kali sebab Tobie Hatfield, direktur inovasi Nike, telah pernah bekerja selama bertahun-tahun untuk membuat sepatu yang lebih mudah digunakan, setelah CEO Nike Mark Parker telah menyatakan keinginannya untuk mengembangkan sesuatu untuk membantu karyawan pertama perusahaan, Jeff Johnson, setelah ia stroke. Hatfield merancang sepatu dengan bagian belakang yang dapat ditutup dan dibuka dengan mudah menggunakan perekat.

Namun Teknologi baru yang bernama Flyease ini dirancang oleh Tobie Hatfield setelah ia menerima surat dari Matius Walzer, seorang pria muda yang menderita cerebral palsy pada tiga tahun yang lalu. Gangguan yang dialami Walzer telah membuat otot-ototnya kaku dan lemah, dan saat ia hendak menuju ke perguruan tinggi, ia khawatir bahwa ia tidak akan mampu mengikat tali sepatunya sendiri tanpa bantuan. Sebab selama ini orang tuanya yang selalu membantunya. Walzer menulis kepada Nike untuk mendapatkan bantuan. Hatfield pun mulai mengembangkan versi terbaru dari sepatunya.

“Matthew menginginkan sepatu dengan gaya sepatu basket, dia benar-benar mencintai basket, dia mengagumi LeBron James,” demikian dikatakan Hatfield dalam sebuah video promosi tentang teknologi baru ini. Itulah sebabnya Hatfield membuat ritsleting pada bagian belakang sepatu sehingga dengan mudah sepatu dapat dibuka. “Hal yang utama adalah bagaimana memasukkan kakinya ke sepatu, menyesuaikan sepatu, menutup sepatu, dan kemudian mampu keluar dari sepatu dan semuanya dilakukan sendiri.”

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Hatfield dan desainer Nike lainnya bekerja sama dengan Walzer sejak September 2012. Mereka mengirim prototipe sepatu dan mendapatkan umpan balik melalui Skype. Untuk membuat sepatu, insinyur perusahaan raksasa ini harus membuat ritsleting baru yang dirancang untuk dapat mengarahkan lekukan dengan lancar tanpa memaksa pemakai untuk menarik tali, dan menambahkan tali internal untuk sepatu. Ketika pengguna menutup ritsleting dari dari tumit ke atas maka sepatu akan mengencang. Ditambahkan dengan tali dengan perekat yang akan menutup ke depan dengan sempurna.

Hatfield menyadari bahwa desain sepatu ini masih belum sempurna dan akan terus disempurnakan, namun Nike tetap merilis sepatu yang diberi nama Zoom Soldier 8 ini sehingga mereka yang membutuhkan sepatu ini dapat segera menggunakannya. Zoom Soldier 8 (dan mitra yang menjadi sponsor LeBron Soldier 8) telah dijual dalam jumlah terbatas di website Nike sejak tanggal 16 Juli.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : nike

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x