Petugas keamanan Jerman menolong sekitar 200 pengungsi yang diselamatkan dari perahu Hessen sekitar 130 mil laut Pulau Lampedusa, Italia, Jumat (8/5) melalui foto milik halaman flickr Bundeswehr. ANTARA FOTO/REUTERS/Bundeswehr/PAO Mittelmeer/Handout via Reuters.

Jumlah Pengungsi Tiba di Eropa Meningkat 80%

(Business Lounge – Global News) United Nations High Commissioner for Refugees baru-baru ini merilis laporan yang menyatakan bahwa lebih dari 135.000 pengungsi dan migran telah tiba di Eropa melalui laut pada paruh waktu pertama dari tahun 2015, dengan sebagian besar beban yang ditanggung oleh negara-negara di Eropa selatan.

“Orang-orang yang putus asa dengan tindakan putus asa dan sayangnya … jumlahnya diperkirakan akan terus melambung,” demikian dikatakan Brian Hansford, juru bicara UNHCR, seperti dilansir oleh Reuters. Jumlah pengungsi dan migran tiba di Eropa dalam enam bulan pertama pada tahun 2015 meningkat lebih dari 80 persen dari periode yang sama pada 2014, demikian dikatakan laporan UNHCR.

Hal ini disebabkan pemimpin Uni Eropa tetap berupaya untuk memberikan cara terbaik untuk menyelesaikan krisis migran yang tumbuh.

Peningkatan pengungsi dan migran, banyak terjadi dengan mengarungi perairan Mediterania yang berbahaya dengan menggunakan kapal yang tidak aman. Demikian hal ini sebenarnya menimbulkan kesulitan pada negara-negara di Eropa selatan. Yunani, adalah titik kedatangan terbesar bagi para pengungsi dan migran dalam enam bulan pertama tahun 2015, di tengah-tengah krisis keuangan yang sedang dialaminya terkait pinjaman pada IMF yang belum dapat dibayarnya.

Pengungsi dan migran telah mengalir ke negara-negara Balkan Barat dari Yunani dan sejak awal Juni, lebih dari 1.000 orang telah memasuki negara itu setiap harinya “dibandingkan hanya 200 pada beberapa minggu yang lalu,” demikian dikatakan laporan tersebut.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menegur sesama pemimpin Uni Eropa pekan lalu karena gagal untuk menyepakati rencana untuk mengambil 40.000 pencari suaka dari Italia dan Yunani.

“Sebagaimana peningkatan pendatang, kapasitas dan kondisi penerimaan tetap tidak memadai,” demikian dikatakan Hansford. “Ini adalah masalah regional yang memerlukan respon regional dan solidaritas regional.”

Suriah, yang telah terlibat dalam perang saudara sejak 2011, menyumbang hampir 44.000 orang, membuat mereka kelompok terbesar yang datang ke pantai Eropa. Laporan itu mengatakan ketidakstabilan di Libya menjadi alasan lain untuk peningkatan pengungsi. Sedangkan Eritrea dan Afghanistan adalah negara asal terbesar kedua dan ketiga yang menyumbang pengungsi. Laporan pun menambahkan, bagaimanapun, bahwa peningkatan pendanaan Uni Eropa untuk operasi penyelamatan berarti penurunan jumlah kematian di laut sejak Mei.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x