BlackBerry akan PHK Karyawannya namun India Luput

(Business Lounge – Business Insight) Perusahaan ponsel BlackBerry dikabarkan kembali mengambil keputusan untuk melakukan pemecatan karyawannya secara global. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban biaya sehingga dengan demikian diharapkan dapat kembali meraih profit. Perusahaan yang berbasis di Ontario, Kanada ini mengatakan dalam pernyataan resminya pada beberapa pekan lalu bahwa PHK karyawan ini akan terjadi khususnya pada divisi software, hardware, dan aplikasi. Hal ini berkaitan dengan langkah konsolidasi bisnis yang sedang dilakukan perusahaan ini pada ketiga divisi tersebut. Dengan demikian diharapakan pihak manajemen dapat melakukan pengaturan kembali sumber daya untuk dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan dan mencapai keuntungan di semua segmen bisnis. Perusahaan yang sempat menjadi raksasa dalam bisnis ponsel pintar mereka, kini memilih untuk lebih fokus pada piranti lunak dan layanannya karena perangkat mobile-nya sudah tidak lagi diminati pasar.

Belum diketahui berapa tepatnya jumlah karyawan yang mengalami pemecatan kali ini. Adapun jumlah karyawan saat ini diperkirakan sekitar 7000 karyawan, mengacu informasi dari website resminya, bahwa per Februari 2015, jumlah karyawan perusahaan mencapai 6.225 orang. Sekitar setengah dari jumlah karyawan ini teralokasi di Kanada. Pada puncak kejayaannya, perusahaan ini pernah memiliki 20,000 karyawan. BlackBerry adalah perusahaan yang pertama kali sukses dengan penjualan ponsel pintarnya, dengan aplikasi pesan BBM yang diunggulkannya. Kini aplikasi ini dapat digunakan juga pada smartphone android dan iphone.

India tampaknya selamat dari PHK karyawan ini, hal ini disebabkan jumlah karyawan BlackBerry di India hanya kurang dari 50 orang. Sementara dari kantor berita Reuters, ada berita bahwa BlackBerry akan menutup kantornya di Swedia, hal ini berarti sekitar 100 pekerja di sana akan mengalami pemecatan.

Keputusan untuk melakukan PHK secara global bukanlah yang pertama dilakukan perusahan ini. Sebelumnya pada tahun 2012 BlackBerry mengumumkan sudah merumahkan 50.000 karyawannya secara global (sekitar 30 persen dari total karyawannya di seluruh dunia). Kemudian menyusul pada akhir tahun 2013, Black Berry kembali melakukan pengurangan karyawan sebanyak 4.500 karyawan.

Sebelumnya perusahaan ponsel ini dikabarkan sudah mulai bangkit semenjak dipimpin oleh John Chen sebagai CEO hingga akhir 2014 lalu. Hal ini terlihat dari laporan keuangannya yang mulai mengalami keuntungan meskipun kecil. Akan tetapi kondisi membaik ini tidak terus bertahan, pada kuartal awal 2015 ini dikabarkan pendapatan perusahaan kembali mengalami penurunan hingga 16.8 %. Kabarnya penurunan pendapatan ini kembali terjadi karena kegagalan dalam penjualan perangkat ponselnya. Pada kuartal lalu, penjualan ponsel andalannya BlackBerry Passport dan Classic hanya meraih 700 ribu unit, dengan perusahaan menargetkan dua kali lipat dari jumlah tersebut. Data lainnya adalah berdasarkan Survei IDC yang mengungkapkan bahwa BlackBerry hanya berhasil meraih 0,4 persen dari penjualan ponsel pintar global sepanjang tahun 2014. Jumlah ini bahkan lebih kecil dari pabrikan ponsel asal China.

Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x